REPUBLIKA.CO.ID,SRINAGAR--Seorang anak perempuan berusia delapan tahun dan saudara laki-lakinya yang berumur sepuluh tahun tewas Minggu dalam ledakan granat yang mereka mainkan, kata polisi, yang menambahkan bahwa granat itu peninggalan pertempuran antara pasukan dan gerilyawan di Kashmir India. Dua adik dari anak-anak itu dan ibu mereka juga terluka serius akibat ledakan tersebut, yang terjadi di Maloora di daerah pinggiran Srinagar, ibukota musim panas Kashmir India, kata seorang juru bicara kepolisian.
"Anak-anak itu menemukan granat di sebuah lokasi dimana gerilyawan dan pasukan keamanan terlibat dalam pertempuran sengit akhir tahun lalu," kata juru bicara itu, dengan menambahkan bahwa anak-anak itu membawa pulang granat tersebut. "Granat itu meledak ketika mereka mulai memainkannya," kata juru bicara itu.
Lebih dari 47.000 orang -- warga sipil, militan dan aparat keamanan -- tewas dalam pemberontakan muslim di Kashmir India sejak akhir 1980-an. Pejuang Kashmir menginginkan kemerdekaan wilayah itu dari India atau penggabungannya dengan Pakistan yang penduduknya beragama Islam.
New Delhi menuduh Islamabad membantu dan melatih pejuang Kashmir India. Pakistan membantah tuduhan itu namun mengakui memberikan dukungan moral dan diplomatik bagi perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasib mereka sendiri. Perbatasan de fakto memisahkan Kashmir antara India dan Pakistan.
Dua dari tiga perang antara kedua negara itu meletus karena masalah Kashmir, satu-satunya negara bagian yang berpenduduk mayoritas muslim di India yang penduduknya beragama Hindu. Serangan-serangan pada 2008 di Mumbai, ibukota finansial dan hiburan India, telah memperburuk hubungan antara India dan Pakistan.
New Delhi menghentikan dialog dengan Islamabad yang dimulai pada 2004 setelah serangan-serangan Mumbai pada November 2008 yang menewaskan lebih dari 166 orang. India menyatakan memiliki bukti bahwa "badan-badan resmi" di Pakistan terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan-serangan itu -- tampaknya menunjuk pada badan intelijen dan militer Pakistan. Islamabad membantah tuduhan tersebut.
Sejumlah pejabat India menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompok dukungan Pakistan, Lashkar-e-Taiba, yang memerangi kekuasaan India di Kashmir dan terkenal karena serangan terhadap parlemen India pada 2001. Namun, juru bicara Lashkar membantah terlibat dalam serangan tersebut.
India mengatakan bahwa seluruh 10 orang bersenjata yang melakukan serangan itu datang dari Pakistan. New Delhi telah memberi Islamabad daftar 20 tersangka teroris dan menuntut penangkapan serta ekstradisi mereka.