REPUBLIKA.CO.ID, Wakil Ikhwanul Muslimin Mesir di Inggris, Mohammad Ghanim mengatakan militer Mesir memiliki hubungan dengan Amerika Serikat dan Rezim Zionis Israel. Mohammad Ghanim dalam wawancaranya dengan Press TV menandaskan, meski Hosni Mubarak mundur, namun hingga kini yang berkuasa di Mesir masih antek-antek Israel.
Ia mengatakan, pemilihan Ahmad Shafiq sebagai pedana menteri adalah langkah keliru dan tidak pada tempatnya. Ia diangkat oleh Mubarak dan seorang militer serta tidak memiliki kelayakan untuk menempati posisi ini khususnya sebagai wakil dari rakyat revolusioner Mesir.
Wakil Ikhwanul Muslimin di Mesir ini menambahkan, militer bukan politikus dan tanggung jawab menjalankan
pemerintahan transisi sangat sulit bagi mereka. Seraya mengisyaratkan sejumlah besar tuntutan rakyat yang belum dipenuhi, Ghanim mengatakan, pihaknya akan memengakkan penuh demokrasi di Mesir sehingga yang berperan dalam pemerintahan adalah rakyat.
Ia juga meminta Dewan Tinggi Militer menarik simpati rakyat dengan menghubungi wakil-wakil terpercaya rakyat dan berunding dengan mereka. Mohammad Ghanim menandaskan, Perjanjian Perdamaian Camp David dan perjanjian serupa lainnya ilegal. "Mubarak adalah antek dan pelayan Rezim Zionis Israel," ungkap Ghanim.