REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah sumber yang mengaku telah melakukan hubungan telepon dengan mantan Hosni Mubarak mengungkapkan bahwa presiden Mesir terguling itu dalam kondisi baik-baik saja. Pria 82 tahun tersebut bahkan bisa melakukan komunikasi via telepon di resor mewahnya di Laut Merah Sharm al-Sheikh, Selasa (15/2).
"Dia sehat," ujat sumber tersebut. "Dia tinggal di kediamannya di Sharm al-Sheikh dengan keluarganya. Ia sering menerima telepon. Saya berbicara denganya sekitar jam 3 (13.00 GMT) sore ini," ungkapnya.
"Yang pasti adalah bahwa kesehatannya menurun drastis. Selain itu ada informasi bahwa ia menolak untuk menerima perawatan medis yang sesuai," kata Asharq al-Awsat, yang mengutip mantan pejabat militer yang berafiliasi dengan Komando Tinggi Militer Mesir.
Sumber militer mengatakan kepada Reuters bahwa Mubarak mengalami sesak nafas, tetapi ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut atas status Mubarak tersebut. Sementara sumber pemerintah Mesir lainnya yang memiliki kedekatan dengan keluarga Mubarak menuturkan bahwa pria yang telah berkuasa selama tiga dekade tersebut sedang dalam kondisi tidak sehat.
Dewan Tinggi Militer mengambil alih kendali Mesir setelah Mubarak menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden pada Jumat (11/2) pekan lalu setelah diguncang demo besar-besaran selama 18 hari.
Asharq al-Aswat menjelaskan kalau Mubarak, telah menolak saran untuk berobat di Jerman. Dengan mengutip seorang sumber, ia mengatakan, "Dia telah meminta orang-orang di sekelilingnya untuk memungkinkan dia untuk meninggal di negaranya, dan saya percaya ini hanya masalah waktu."
Mubarak menjalani operasi kandung empedu di Jerman tahun lalu. Desas-desus tentang kesehatannya telah tersebar luas sejak itu. Mubarak mengatakan dalam pidato terakhirnya kepada bangsa bahwa ia ingin mati di Mesir.