Kamis 17 Feb 2011 16:59 WIB

'Mubarak Menderita & Ingin Meninggal di Sharm el-Sheikh'

Hosni Mubarak
Hosni Mubarak

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Pejabat Arab Saudi, Rabu (16/2) kemarin mengungkapkan bahwa presiden terguling Mesir Hosni Mubarak telah menyerah dan dia ingin meninggal di resor mewahnya di Sharm el-Sheikh, Laut Merah, yang merupakan tempat tinggalnya saat ini setelah unjuk rasa besar-besaran yang meruntuhkannya.

Hosni Mubarak, 82 tahun, menderita karena penyakit yang dideritanya selama beberapa tahun dan telah pergi ke Jerman untuk melakukan operasi kantung empedu pada Maret tahun lalu. Laporan penurunan lebih lanjut telah meningkat sejak ia mengundurkan diri pada Jumat pekan lalu setelah selama tiga dekade berkuasa.

Pejabat di Arab Saudi mengatakan Kerajaan Arab telah menjamin Mubarak untuk menjadi tuan rumah, tetapi ia tetap ingin bertahan di Mesir dalam kesehariannya. Kendati demikian, pejabat tersebut mengatakan konfirmasi tidak bisa diperoleh dari pemerintah Arab Saudi.

"Dia tidak mati, tapi sedang tidak melakukan apa-apa dan menolak meninggalkan (Mesir). Secara mendasar, dia telah menyerah dan ingin meninggal di Sharm (el-Sheikh)," ujar pejabat Arab Saudi yang tidak ingin disebutkan namanya.

Mubarak bersumpah untuk mati di Mesir saat berbicara di hadapan 80 juta rakyat Mesir pekan lalu, ketika itu dirinya masih menjadi presiden dan belum mengundurkan diri. Mubarak menghabiskan lebih banyak waktu di kediamannya di Sharm el-Sheikh dekat dengan akhir waktunya sebagai pemimpin, mundur untuk membersihkan udara dan angin laut untuk memulihkannya dari penyakit.

Di seberang laut, pengunjung bisa melihat pantai Arab Saudi, di mana Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali melarikan diri setelah dia digulingkan bulan lalu.

sumber : Reuters/Al Arabiya
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement