REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh menyatakan pihak Kedutaan Besar Mesir akan membantu serta memudahkan mahasiswa dalam pengurusan visa atau dokumen keimigrasian. Hal ini ia nyatakan setelah bertemu langsung dengan Duta Besar Mesir Ahmed El Kewaisny bersama Sekretaris Satu, Mohamed Eladawy.
"Akan tetapi perlu diperhatikan dan dipilah-pilah antara visa yang masih hidup dan yang sudah expired," ungkap Nuh kepada Republika, Kamis (17/2). Sampai hari ini, sudah terdaftar sebanyak 900 WNI yang menyatakan akan kembali ke Mesir.
Akan tetapi menurut Nuh nantinya, pengurusan visa akan dilakukan secara kolektif sehingga bisa langsung di urus pihak Mesir. "Pengurusan visa mungkin akan memakan waktu satu hingga dua minggu, karena selain harus diperiksa disini juga meminta persetujuan Pemerintah di Mesir," papar Nuh.
Selain itu, lanjut dia, mahasiswa nantinya akan dikumpulkan di Jakarta. Pemerintah sendiri menjanjikan akan mengganti biaya perjalanan ke Jakarta. "Intinya kami tidak menarik pungutan apa-apa," tegasnya.
Ketika ditanya soal anggaran untuk evakuasi, Nuh menyatakan jika diperhitungkan bisa sebesar Rp 15 miliar. Akan tetapi ia yakin bisa jadi jumlah yang akan kembali ke Mesir akan berkurang. "Mungkin ada yang sebenarnya sudah selesai atau kembali seorang diri tanpa membawa keluarganya," tuturnya.
Pihak Kedubes Mesir sendiri menyatakan siap memfasilitasi pengurusan dokumen keimigrasian yang diperlukan secepatnya bagi WNI yang akan melanjutkan studinya ke Mesir. Kedubes Mesir, El Kewaisny, menegaskan, fasilitasi dokumen yang dimaksud adalah memberikan perpanjangan visa atau izin tinggal bagi yang sudah kadaluwarsa serta kemudahan produser keimigrasian lainnya.
Diberitakan sebelumnya, saat terjadi krisis pemerintahan di Mesir sebanyak 2.432 WNI berhasil dievakuasi pemerintah RI melalui enam kelompok terbang. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah para mahasiswa yang sedang melanjutkan studinya di beberapa perguruan tinggi di Mesir.
Sebagai informasi Kemdiknas membuka posko pendaftaran yang bisa diakses secara online melalui situs www.kemdiknas.co.id atau www.kln.dikti.co.id dan nomor telepon (021-51226002, 021-90549640, 021-57946063 & 0812124237360). Batas akhir pendaftaran yang diberikan Kemdiknas sampai hari Senin (7/3).