REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Sepakbola Indonesia benar-benar ironis. Iman Arif, yang menggantikan sementara almarhum Adjie Massaid sebagai manajer timnas u23 Indonesia, mengaku timnas belum memiliki dana untuk melawat ke Turkmenistan di leg kedua pra-Olimpiade 2012 pada 9 Maret. Ketika timnas sedang kesulitan uang, PSSI pimpinan Nurdin Halid ironisnya justru berencana pergi jalan-jalan ke Eropa.
Iman mengaku pikirannya saat ini lebih terfokus memikir leg kedua di Turkmenistan dibanding leg pertama di Palembang pada 23 Februari mendatang. "Terus terang fokus kami saat ini lebih fokus pada partai leg kedua di Turkmenistan. Saat itu kami harus menghadapi suhu 5-10 derajat," kata Iman.
Sebagai pembanding, Oktovianus Maniani dan kawan-kawan sudah merasa kedinginan ketika melakoni laga uji coba lawan Hong Kong yang berakhir dengan kemenangan 4-1. Padahal, suhu saat itu hanya sekitar 18-20 derajat celsius.
Selain itu, Iman juga mengaku dipusingkan karena dana untuk melawat ke Turkmenistan pada 9 Maret nanti belum ada. Padahal, ongkos total yang mesti dikeluarkan untuk melakoni partai tandang tersebut sekitar Rp 1,5 miliar.
Bagaimana tanggapan PSSI pimpinan Nurdin Halid? PSSI justru berencana akan mengajak manajer 15 tim Liga Super Indonesia (ISL) dan 12 tim Divisi Utama ke Eropa untuk alasan studi banding. Tiga negara Eropa tujuan adalah Spanyol, Inggris, dan Jerman. Rencana lawatan tersebut akan dilakukan pada awal Maret dengan waktu sekitar lima hingga dua pekan.
Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, membantah rencana plesiran ke Eropa itu terkait Kongres PSSI di Bali pada 26 Maret. Rencana jalan-jalan tersebut murni untuk meningkatkan profesionalisme tim dan klub menjelang percepatan lisensi klub profesional dari AFC pada 2012.
"Tidak ada kaitannya dengan Kongres nanti. Tidak ada gerakan menggalang suara untuk kepengurusan baru,'' kata Nugraha. ''Jika ada anggapan seperti itu, biar saja. Biar ramai. Menjelang hajatan Kongres memang wajar jika ramai. Memang ada yang salah?"
Lepas dari itu, rencana pelawat PSSI ke Eropa sungguh ironis karena timnas u23 Indonesia sedang kebingungan mencari dana lawatan ke Turkmenistan. Padahal, skuat Alfred Riedl tersebut bertandang ke Turkmenistan untuk mengharumkan nama Indonesia.