REPUBLIKA.CO.ID,Wakil Libya di PBB, Ibrahim Dabbashi menyatakan bahwa statemen diktator Libya, Muammar Khadafi, menjadi sinyal bagi antek-anteknya untuk memulai pembantaian massal rakyat.
"Saya telah menerima informasinya hari ini, bahwa setelah pernyataan Khadafi, serangan masif terhadap warga di bagian barat Libya dimulai. Saya harap informasi ini tidak akurat, tapi jika benar, maka akan terjadi pembantaian massal, "kata Ibrahim Dabbashi wartawan hari ini (23/2).
Dabbashi juga meminta jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC), Luis Moreno-Ocampo, untuk menyelidiki apa yang disebutnya sebagai genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Gaddafi dalam protes yang berlangsung di Libya.
"Kami juga mendesak jaksa Mahkamah Pidana Internasional untuk memulai menyelidiki genosida, tindak kejahatan terhadap kemanusiaan dan rakyatnya yang dilakukan oleh Khadafi," tegas diplomat Libya itu.
Brutalitas rezim Khadafi dalam merespon protes warganya membuat banyak pejabat Libya yang mengundurkan diri termasuk di antaranya menteri dalam negeri, Adel Fatah Yunes.
Menyusul dua pilot angkatan udara Libya membelokkan pesawat mereka menuju dalam rangka menolak menolak instruksi penyerangan terhadap warga, dua kapal tempur angkatan laut Libya juga melarikan diri ke Malta menyatakan membelot dari perintah membombardir para demonstran di kota pelabuhan Benghazi.