REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG - Masyarakat Peduli Sepakbola Jawa Barat berunjuk rasa dan menyampaikan "Petisi Bandung 5" menuntut revolusi total PSSI. Unjuk rasa yang digelar pada Kamis (24/2) pukul 11.00 WIB di Kantor Pengda PSSI Jawa Barat itu menuntut penurunan Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI serta menuntut perbaikan dan revolusi di tubuh PSSI.
Dalam kesempatan itu, Masyarakat Peduli Sepakbola Jabar menyampaikan lima butir petisi. Yakni, mereka menolak Nurdin Halid dan Nirwan D Bakrie dalam pencalonan Ketua Umum PSSI 2011-2015. Massa mendukung boikot Kongres PSSI pada 26 Maret 2011 serta revolusi total PSSI untuk bersifat independen dan bebas politisasi; mengusut mafia wasit dan korupsi serta mendukung audit PSSI oleh lembaga terpercaya dan profesional.
Petisi itu juga mendukung pemerintah dan KONI Pusat untuk segera mengambil langkah konkret dalam menyelamatkan persepakbolaan nasional serta menyerukan boikot seluruh kegiatan PSSI di seluruh wilayah Jabar.
"Aksi ini merupakan keprihatinan kami terhadap perkembangan sepakbola di bawah pengelolaan PSSI. Kepemimpinan saat ini tidak konsisten dan tidak mengedepankan asas rasionalitas," kata Indra, salah seorang koordinator lapangan.
Pengunjuk rasa membentangkan poster yang isinya tuntutan revolusi PSSI dan turunnya Nurdin Halid. Aksi yang diikuti sekitar seratus orang dari suporter sepakbola dan masyarakat itu menyerukan yel-yel "Turun Nurdin ...Turun Nurdin", "Revolusi PSSI harga mati".
Para peserta mengenakan pita hitam sebagai tanda perlawanan terhadap rezim PSSI dan tanda berkabung matinya kejujuran dan keadilan di tubuh persepakbolaan nasional.
Forum Masyarakat Peduli Sepakbola Jabar itu memasang "Petisi Bandung 5" yang ditulis dalam poster ukuran besar di atas kain warna merah. Aksi suporter sepakbola itu merupakan kelanjutan dari aksi sehari sebelumnya yang digelar sejumlah bobotoh di Kebun Binatang Kota Bandung dengan tuntuan sama yakni revolusi PSSI.