REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG - Perserikatan Sepak Bola Kabupaten Blora (Persikaba) siap membongkar aib Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) jika Nurdin Halid tetap saja ngotot untuk kembali memimpin PSSI. Manajer Persikaba, Amin Farid, mengatakan pihaknya siap mengumbar praktik mafia yang terjadi di tubuh PSSI dan melaporkan aib ini kepada Indonesian Corruption Watch (ICW) jika Nurdin tidak mau legowo.
Amin mengaku praktik mafia kompetisi di tubuh PSSI sangat subur. Sebagai salah satu kontestan yang berlaga dalam kompetisi Divisi I PSSI, Persikaba pernah ‘ditawari’ lolos berlaga di Divisi Utama dengan tarif Rp 250 juta. Namun karena tidak mampu memenuhi tarif yang ditawarkan PSSI tersebut, klub kebanggan warga Blora ini tidak dapat berlaga pada kasta kompetisi yang lebih baik.
“Ada oknum pengurus PSSI yang jelas- jelas menawarkan dan kami siap buka-bukaan dengan ICW soal aib ini,” papar Amin Farid kepada wartawan, Jumat (25/2).
Praktik- praktik seperti ini, lanjutnya, merupakan bentuk kecurangan yang dilakukan oleh PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid. Menurutnya, praktek mafia seperti ini dilakukan kepada tim yang akan ikut dalam kompetisi.
Kepada klub, PSSI memasang tarif Rp 100 juta untuk bisa berlaga di Divisi I dan Rp 250 juta untuk berlaga di Divisi Utama PSSI. Tarif ‘pungli’ yang dilakukan PSSI ini sendiri seakan terlihat rapi tanpa bukti. Pasalnya, PSSI menempatkan klub sebagai pihak yang merasa butuh dalam setiap kompetisi. Selain mafia ini, praktek suap wasit oleh tuan rumah pun sudah bukan rahasia lagi.
“Persikaba siap membongkar permasalahan dan kebobrokan di tubuh PSSI yang menghambat kemajuan dan prestasi sepakbola di tanah air ini,” tegasnya.