REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -Jusuf Kalla, mantan wakil presiden, bukan orang baru dalam dunia persepakbolaan nasional. Ketika ditanya kemungkinan dirinya menjadi ketua umum PSSI, Jusuf yang akrab disapa JK itu hanya tertawa lepas sambil menjawab diplomatis penuh tanda tanya.
"Saya sudah sepuluh tahun tangani sepak bola," ujar Jusuf Kalla menjawab pertanyaan tersebut ketika ditemui seusai menghadiri pemberangkatan Tim Ekspedisi Bukit Barisan 2011 di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, Senin (28/2).
Pria asal Sulawesi Selatan itu tidak menjawab secara pasti ya atau tidak. Dia hanya berpendapat PSSI hendaknya bisa dikelola dengan lebih baik jika manajemennya bersikap demokratis. Jusuf Kalla sebelumnya pernah menjabat Ketua Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) selama 10 tahun (1980-1990).
Presiden Palang Merah Indonesia ini berharap kekisruhan pencalonan ketua umum PSSI 2011-2015 tidak berlarut-larut dan segera memfokuskan diri pada prestasi sepak bola nasional. "Yang paling penting prestasi persepakbolaannya, bukan PSSI-nya," ujar Kalla. ''Persoalan utama persepakbolaan cuma satu. Yakni, upaya agar persepakbolaan Indonesia berprestasi. Yang berprestasi itu kan timnya dengan support pengurus.''
Dia menilai masyarakat tentunya tidak melihat PSSI semata. Tapi, terpenting adalah melihat prestasi yang ditoreh oleh tim nasional. "Bagaimana caranya, tentu harus ada pengurus yang kuat," ujarnya.
Kisruh pemilihan calon ketua umum PSSI belakangan ini diwarnai berbagai aksi demonstrasi di Jakarta maupun di berbagai daerah. Para pendemo menuntut Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, segera turun dari jabatannya. Pendemo juga menilai Nurdin Halid tidak layak kembali mengajukan pencalonan diri sebagai calon ketua umum.