REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Ketua DPP Partai Golkar Fadel Muhammad memastikan partai berlambang pohon beringin masih setia pada koalisi dan tetap mendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Wacana yang berkembang seakan-akan Golkar akan keluar dari koalisi. Saya katakan Golkar masih ada dikoalisi hingga pemerintahan SBY berakhir," ujar Menteri Perikanan dan Kelautan tersebut saat menghadiri pelantikan pengurus DPC Partai Golkar Makassar di Makassar, Senin.
Dia menjelaskan, Golkar tak memiliki kebiasaan menjadi partai oposisi dan merongrong pemerintahan. Namun kendati mendukung, Golkar juga terbiasa memberi kritik yang membangun. Menurut dia, isu masalah hak angket baru-baru ini telah keluar dari konteks kritik sebagai anggota koalisi. Informasi yang beredar seakan-akan memberi gambaran bahwa sejumlah tokoh Golkar menyatakan keluar dari koalisi pasca masalah hak angket di DPR. "Saya diutus oleh pengurus untuk menjelaskan ke daerah situasi sebenarnya. Jadi saya katakan Golkar tidak akan keluar koalisi," katanya.
Fadel menambahkan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie adalah sosok yang setia pada Presiden SBY. Menurut dia, hal tersebut terlihat pada munas di Riau ketika terjadi pertentangan dua kutub calon.
Saat itu, Aburizal mengkampanyekan akan berkoalisi dengan pemerintahan. Sementara kubu Surya Paloh menyatakan jika terpilih menjadi ketua, Golkar akan dibawa keluar dari koalisi dan menjadi oposisi. "Dalam munas akhirnya Pak Ical terpilih. Orang yang memilih Pak Ical jelas berkomitmen mendukung pemerintahan bersama- sama hingga 2012 nanti. Ini komitmen Golkar di tingkat nasional," jelasnya.
Sekarang, kata mantan Gubernur Manado itu, tugas Golkar mengawal kebijakan pemerintah sampai Pemilu 2014. Nanti pada tahun itu, Golkar baru akan mengambil langkah menguasai pemerintahan dengan memenangkan pemilu.