Selasa 01 Mar 2011 12:35 WIB

504 Warganya Cina di Libya Diungsikan ke Turki

Seorang warga Cina disambut keluarganya di Ankara sesaat setelah turun dari pesawat yang membawanya dari Libya
Foto: AP
Seorang warga Cina disambut keluarganya di Ankara sesaat setelah turun dari pesawat yang membawanya dari Libya

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Cina mengungsikan 504 warganya pada (28/2) Senin malam dengan tiga penerbangan sewaan dari Libya yang dilanda kerusuhan menuju kota terbesar di Turki, Istanbul. Hal itu merupakan yang pertama kalinya bagi pengungsi asal China dari Libya melakukan persinggahan di Turki.

Penerbangan sewaan pertama mendarat di Pelabuhan Udara Internasional Sabiha Gokcen pada 22.05 waktu setempat sementara dua pesawat lainnya tiba pada tengah malam. Pengungsi China dalam penerbangan yang disewa oleh Kedutaan Besar China di Turki berasal dari kota di Libya selatan, Sebha dan kebanyakan dari mereka berasal dari provinsi Anhui di China timur.

Mereka disambut di bandara oleh Duta Besar China untuk Turki, Gong Xiaosheng dan Konsul Jenderal China di Istanbul, Zhang Qingyang serta diplomat China lainnya. Sejumlah diplomat China membuat persiapan dengan teliti bagi kedatangan mereka dengan membagikan makanan dan air minum kepada mereka serta membuat makanan dan menyewakan lima hotel setempat.

Gong menyatakan terima kasih kepada pemerintah Turki atas pemberian bantuan yang tepat waktu dan dukungan dalam upaya pengungsian warga China yang membuktikan bersahabatnya hubungan bilateral antara China dan Turki serta persahabatan yang erat antara kedua masyarakatnya. Gong mengatakan bahwa akan terdapat enam penerbangan sewaan lagi dari Libya menuju Turki pada Selasa yang membawa pengungsi asal China.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement