REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Anggota Komisi X DPR, Raihan Iskandar, mengingatkan semua pihak yang berkepentingan dalam pengembangan dunia olah raga sepak bola Indonesia untuk tidak mengedepankan ego dan kepentingan kelompok masing-masing dalam mencari solusi persoalan PSSI. Pertentangan yang muncul di tengah masyarakat soal PSSI ini seharusnya bisa diselesaikan dengan mengedepankan kepentingan nasional dan kemajuan sepak bola nasional.
Pihak-pihak yang bertentangan itu jangan mengedepankan ego dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang kelompoknya. "PSSI harus menerima kritik dan usulan Pemerintah itu bukan sebagai bentuk intervensi, tetapi sebagai bagian dari niat Pemerintah memajukan dunia pesebakbolaan nasional", ujarnya.
Di sisi lain, politisi PKS ini menyerukan pihak lain juga harus menempatkan PSSI sebagai organisasi independen yang bebas dari kepentingan-kepentingan jangka pendek. PSSI memiliki aturan sendiri (statuta PSSI) yang menginduk ke FIFA yang juga harus dihargai. Namun, itu bukan berarti tidak mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia.
"Pihak-pihak terkait agar menempatkan PSSI sebagai organisasi yang independen dari kepentingan pragmatis dan politis. Untuk mengatasi krisis ini, semua pihak harus mengedepankan kepentingan nasional untuk kemajuan sepakbola," tuturnya.
Lebih lanjut, Raihan menegaskan bahwa berlarutnya persoalan PSSI ini justru akan membahayakan dunia pesebakbolaan nasional. Prestasi sepak bola nasional yang masih memprihatinkan ini dikhawatirkan akan semakin terpuruk. Apalagi, tim nasional sekarang ini sedang menjalani pertandingan pra Olimpiade. Dan, dalam waktu dekat, PSSI harus mempersiapkan tim nasional dalam ajang Sea Games 2011 pada November mendatang.
"Publik sedang berharap banyak pada prestasi sepakbola. Kisruh PSSI ini justru menjadi kontraproduktif dengan timnas kita yang sedang berjuang di berbagai even", jelas Raihan