REPUBLIKA.CO.ID, WINA — Bank Nasional Austria, Selasa (1/3) memerintahkan pembekuan aset milik pemimpin Libya, Moammar Gaddafi beserta orang-orang dekatnya sesuai dengan sanksi Uni Eropa.
Sekitar 1,7 milyar dolar (Rp14,9 triliunan) deposito milik Libya kini berada di lembaga keuangan Austria. Namun masih belum jelas seberapa besar--jika memang terbukti benar--milik keluarga Gaddafi dan sekutunya, demikian menurut bank dalam pernyataannya.
Pengumuman itu datang setelah Uni Eropa menerbitkan larangan terbang dan pembekuan aset terhadap pejabat pemerintahan Libya. Tak hanya itu, UE juga menerapkan embargo senjata terhadap negara menyusul tindak kekerasan terhadap demonstran. Switzerland dan Inggris sebelumnya menyatakan telah membekukan aset Libya.
Klan Gaddafi dikabarkan menjalin hubungan dekat dengan Austria. Salah satu anak Gaddafi, Saif al-Islam pernah belajar di Winna dan juga diketahui beberapa kali terlihat dalam acara-acara sosial kelas atas seperti acara dansa tahunan Opera Ball, di ibu kota tersebt. Ia juga berkawan akrab dengan politisi sayap kanan negara itu, Joerg Haider serta sempat menghadiri pemakamannya pada Oktober 2008.