REPUBLIKA.CO.ID, Komandan Infantri Libya telah bergabung bersama masa pengunjuk rasa untuk menentang kepemimpinan Muammar Ghaddafi. Selain itu, masyarakat internasional menekan negara yang berada di Afrika utara itu untuk menghentkan aksi kekerasannya terhadap massa prodemokrasi.
Televisi Al Jazeera melaporkan bergabungnya komandan infrantri tersebut terjadi pada Selasa (1/3) kemarin. Hal itu terjadi setelah kian banyak pejabat dan anggota militer yang sebelumnya pendukung Ghaddafi mengundurkan diri dari posisinya masing-masing karena tidak setuju atas kekerasan yang dilakukan pemerintah Libya terhadap demonstran.
Meski tidak sebutkan nama dari komandan infantri tersebut, setidaknya kejadian tersebut menambah deretan orang-orang penting di lingkaran Ghaddafi yang meninggalkannya. Mereka yang telah engundurkan diri adalah Menteri Dalam Negeri, Abdel Fatah Yunes, Menteri Kehakiman, Mustafa Abdul Jalil dan Jaksa Agung Abdul-Rahman Al-Abbar.
Selain itu dari jajaran para duta besar juga telah mengundurkan terlebih dahulu. Mereka adalah Duta besar Libia di India Ali al-Essawi, Duta besar Libya di Cina, Hussein Sadiq al Musrati, Dubes Libya untuk Kanada, Ihab al-Mismari, Duta Besar Libya untuk Indonesia, Singapura dan Brunei Salaheddin M El Bishari. Wakil tetap Libya dalam Liga Arab juga turut serta.