REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Partai Gerakan Indonesia Raya mengincar bidang ekonomi jika diajak menjadi bagian dari koalisi dan Kabinet Indonesia Bersatu II. Hal itu disampaikan Ahmad Muzani, Sekjen Gerindra yang juga anggota Fraksi Partai Gerindra, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/3) terkait kemungkinan Partai Gerindra masuk kabinet.
Jika memang Gerindra diajak memperkuat koalisi partai politik pendukung pemerintahan, Muzani menilai pihaknya mengajukan sejumlah catatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kita akan berikan sejumlah catatan kepada SBY," katanya.
Persyaratan pertama, kata Muzani, Gerindra lebih tertarik kepada sektor ekonomi yang tujuannya adalah untuk kepentingan rakyat. Gerindra menginginkan agar kebijakan pemerintah bisa lebih prorakyat. Seperti BUMN bisa jadi faktor penggerak perekonomian bangsa. Produksi gas distop untuk kebutuhan pasar internasional, tapi diutamakan untuk kebutuhan dalam negeri seperti pupuk. Dengan demikian, Indonesia tidak kekurangan pupuk.
Pemerintah juga harus serius mengutamakan pangan dalam negeri. Pasokan batubara bisa digunakan untuk lebih mengutamakan kebutuhan energi dalam negeri. "Jika hal-hak itu tidak dimungkinkan, maka masuknya kita (ke dalam kabinet) tidak memberi arti dalam proses pembangunan. Kita ingin betul-betul bermanfaat buat rakyat. Kalau tidak, posisi kita biarlah tetap seperti saat ini," kata Muzani.