Selasa 15 Mar 2011 06:50 WIB

Yen Capai Tertinggi dalam Empat Bulan

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Yen Jepang menguat tajam pada Senin waktu setempat, di tengah bencana gempa bumi Jepang sebelum mundur kembali karena bank sentral Tokyo menyuntikkan 15 triliun yen (184 miliar dolar AS) ke dalam sistem keuangan negara itu. Dolar jatuh ke terendah empat bulan 80,62 yen sebelum naik kembali menjadi 81,65 yen setelah Bank of Jepang (bank sentral Jepang) bertindak untuk melindungi ekonomi dan bank-bank karena dampak dari bencana yang terus meningkat.

Pada akhir Jumat dolar berdiri di 81,91 yen. Tambahan 6,8 triliun yen akan dikerahkan pada Selasa dan Rabu, termasuk tiga triliun pada pembelian obligasi, sehingga total yang tersedia menjadi 21,8 triliun yen. "Penguatan yen dihentikan pada awal hari setelah BoJ melangkah untuk memberikan sejumlah rekor likuiditas untuk mencegah penghindaran risiko dari aset-aset Jepang yang terbebani," kata analis Kathleen Brooks dari Forex.com.

Sementara itu euro naik terhadap dolar didukung pakta (perjanjian) Uni Eropa pada Jumat untuk menopang mekanisme stabilitas keuangan darurat, yang dibentuk untuk membantu ekonomi zona euro yang paling sakit. Presiden Dewan Eropa Herman van Rompuy mengatakan perjanjian, akan diselesaikan pada KTT Uni Eropa pada 24-25 Maret, "memungkinkan kami untuk mengubahnya" tentang krisis yang telah menguji proyek euro keseluruhan ke titik putus.

Pada Senin 2200 GMT (Selasa 05.00 WIB) euro dibeli 1,3985 dolar, naik dari 1,3901 dolar akhir Jumat. Para analis mengatakan akan membalikkan pandangan mereka ke arah pertemuan pembuatan kebijakan Federal Reserve AS pada Selasa untuk sinyal arah ekonomi AS, tetapi perubahan besar yang lain tidak diperkirakan. "Pertemuan satu hari Komite Pasar Terbuka Federal besok dan pernyataannya yang menyimpulkan pertemuan itu pada tengah hari kemungkinan akan mengalihkan beberapa perhatian jauh dari peristiwa di Jepang," kata analis di Charles Schwab.

"Diperkirakan tidak ada perubahan target suku bunga The Fed, yang saat ini pada tingkat antara 0-0,25 persen, atau untuk program pembelian aset 600 miliar dolar, umumnya dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, atau QE2. Harga minyak telah melonjak sejak pertemuan terakhir yang diadakan 25 Januari dan ada indikasi memperkuat masa depan di pasar pekerjaan." Pound Inggris naik menjadi 1,6171 dolar dari 1,6076 dolar pada Jumat, sedangkan dolar dibeli pada 0,9242 franc Swiss, turun dari 0,9294 franc.

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement