Selasa 15 Mar 2011 19:54 WIB

Judi Bola Masuk Kategori Korupsi

Judi
Judi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, M Amari, menyatakan pencatuman soal pengaturan skor bola dalam RUU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) diharapkan bisa memperbaiki kondisi persepakbolaan di tanah air.

"Kita harapkan bisa memperbaiki sepakbola Indonesia. Jadi bila ada orang yang melakukan pengaturan skor, itu bisa dilaporkan. Itu bisa dikenai kasus korupsi," kata Amari, di Jakarta, Selasa (15/3).

Amari menambahkan pemasukan soal judi bola dalam RUU itu berdasarkan konvensi PBB. "Ada penambahan segi hukum dan wilayah yurisdiksi bahwa suap dan semua judi bola itu termasuk korupsi," katanya.

Dalam undang-undang lama, judi bola yang dilakukan oleh pihak swasta itu bukan termasuk korupsi. Ia menyebutkan bahwa pihak swasta yang terlibat pengaturan skor kini bisa dikenakan korupsi. "Suap di swasta itu seperti pengaturan skor. Pihak yang dihubungi itu biasanya kaptennya. Lalu, kedua kapten kesebelasan diberi uang untuk merealisasikan sesuai pesanan," katanya.

Ia mengatakan usulan tersebut berasal dari pemerintah. "Sekarang RUU itu sudah di sekretaris negara dan tidak lama lagi akan dilimpahkan ke DPR," katanya. Saat ditanya RUU itu terkait dengan kisruh PSSI, ia menandaskan bahwa hal itu tidak ada hubungan dengan kisruh di PSSI.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement