REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Polisi belum mengeluarkan satu nama pun yang diduga terkait serangan paket bom buku. Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Sutarman, mengakui pihaknya kesulitan mengungkap identitas pelaku. "Barang bukti sangat minim," kata Sutarman. Ia tidak bisa mengatakan kapan kasus paket bom bisa terungkap.
Ia menilai pelaku telah mempersiapkan serangan dengan matang. Dari empat paket bom yang dikirim Selasa (15/3), polisi hanya menemukan bom dan sisa-sisa ledakan. Ia menjelaskan pelaku dengan cepat bisa terungkap jika polisi menemukan sidik jari pelaku.
Dari bukti bom yang ada, kata Sutarman, polisi akan menelusuri sumber bahan peledak. "Itu kan teknis penyidikan kita," ujarnya. Polisi sejak lama telah bekerja sama dengan distributor bahan kimia untuk mengendus pembelian yang dicurigai untuk membuat bom.
Pelaku teror di Indonesia berbeda dengan aksi yang terjadi di negara lain. Sutarman mengatakan di Indonesia tidak ada pihak yang akan mengaku melakukan penyerangan. Ia menolak berspekulasi siapa dalang dibalik serangan paket bom.