Senin 09 Aug 2010 00:48 WIB

Iran Desak Kemandirian Vaksin Negara Anggota IDB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Memasuki hari ketiga sidang pertemuan IDB SRVP program, delegasi Iran dipimpin Dr Keivan Shokraie mendesak forum IDB untuk lebih meningkatkan kemandirian vaksin, dan tidak tergantung oleh predikat pre kualifikasi yang ditetapkan WHO.

"Pertemuan IDB SRVP tahun harus kembali memikirkan strategi kemandirian, bahwa negara -negara penghasil vaksin bisa survive tanpa harus tergantung dengan Pre kualifikasi WHO," kata Keivan dihadapan puluhan forum sidang IDB SRVP di Hyatt Regency Bandung, Minggu.

Disebutkan Keivan, pencapaian pre kualifikasi yang ditetapkan oleh WHO, sangat sulit dijangkau negara-negara anggota IDB yang belum "expertise" dalam produksi vaksin, sehingga dibutuhkan pengembangan riset dan produksi untuk menghasilkan inovasi baru.

"Sangat sulit mendapatkan pre kualifikasi karena bagi negara yang belum eksisting, perlu uang banyak yang harus dikeluarkan dan juga dukungan inferastuktur," katanya.

Seperti diungkapkannya di hari sebelumnya, Keivan berkeinginan kuat untuk mengembangkan vaksin baru lewat sentuhan teknologi dan riset inovasi baru, termasuk di negaranya paska revolusi Islam.

"Jika berniat ingin mengembangkan vaksin baik di dalam negeri maupun ekspor antar negara IDB, maka harus berjuang keras untuk "expertise", khususnya di negara kita, dan juga saling mendukung antar anggota IDB," ujar Keivan.

Keivan menuturkan, kini ia memiliki empat industri besar yang memproduksi vaksin, kendati sertifikasi pre kualifikasi belum dikantongi negara tersebut.

sumber : Ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement