REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Warga kota Banda Aceh dan Aceh Besar sejak beberapa hari terakhir mengaku resah sejak beredarnya informasi tentang susu formula mengandung bakteri Enterobacter Sakazakii dan minta pemerintah mengumumkan produk yang bebas bakteri. "Kami sangat berharap pemerintah segera mengumumkan produk susu yang aman dikonsumsi balita dan anak-anak, terutama produk susu yang telah dilakukan penelitian di Institut Pertanian Bogor (IPB)," kata seorang warga, Hamamah (37) di Banda Aceh, Rabu (16/2).
Ibu yang memiliki dua putri berusia enam dan dua tahun mengaku khawatir sejak adanya temuan bakteri membahayakan di dalam produk susu formula itu. PNS di jajaran Sekretariat Pemerintah Kota Banda Aceh itu mengaku tetap cemas meski Menteri Kesehatan (Menkes) dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah menyampaikan bahwa susu formula yang dipasarkan di Indonesia tidak mengandung bakteri Enterobacter Sakazakii.
"Memang Pemerintah telah menyampaikan bahwa susu formula di Indonesia aman dikonsumsi, tapi hasil penelitian IPB terhadap produk itu juga positif mengandung bakteri, persoalan ini yang membuat kami ragu," katanya.
Warga Gampong (Desa) Lamlueng Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar itu mengatakan dengan diumumkan merek susu yang berbahaya itu dapat mencegah munculnya dampak negatif terhadap perkembangan anak. "Saya tidak ingin pertumbuhan anak-anak menjadi terkendala, Pemerintah harus menyingkapi persoalan ini hingga tuntas," katanya.
Musfa Agustiawaty (30) ibu yang memiliki dua putra juga mengaku cemas sejak beredarnya informasi adanya bakteri yang membahayakan di dalam susu formula. "Pihak terkait sebaiknya segera mengumumkan merek susu yang terkontaminasi bakteri itu terutama yang telah diteliti di IPB itu agar kami tidak lagi mengkonsumsi untuk anak-anak," kata warga Gampong (Desa) Mibo Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh itu.