Sabtu 19 Feb 2011 15:18 WIB

PAMKI: Susu Formula Berbakteri Sebaiknya Tak Diumumkan

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Perhimpunan Ahli Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) menyatakan, hasil penelitian mengenai susu formula yang diduga mengandung bakteri sebaiknya tak diumumkan pada publik. Selain melanggar etika penelitian, kata Sekretaris Umum PAMKI, Kuntaman, niat awal peneliti bertujuan untuk kepentingan pengembangan akademik. "Tak seharusnya kasus itu masuk ranah hukum gara-gara menolak mengumumkan sampel perusahaan susu formula yang ditelitinya," katanya.

Di sisi lain, katanya, tingkat pemahaman masyarakat yang rendah, sehingga implikasi jika penelitian itu diumumkan secara terbuka hanya akan membuat resah masyarakat. “Dampak yang ditimbulkan bisa lebih banyak buruknya.”

Kuntaman meminta polemik tentang susu formula segera diakhiri. Di samping merugikan masyarakat awam yang kadung ketakutan, juga bisa berpotensi membuat rugi perusahaan susu formula. “Saya yakin perusahaan susu formula pasti sudah memperhitungkan efek buruk kandungan enterobacter sakazakii. Jadi pasti aman dikonsumsi,” terangnya.

Meski begitu, Kuntaman tetap menekankan kepada kaum ibu agar menyusui bayinya dengan asupan air susu ibu (ASI) eksklusif dan menghindari susu formula secara terus-menerus demi perkembangan sempurna buah hatinya. “Sebaik-baiknya kandungan gizi susu formula, tetap lebih baik ASI. Ibu-ibu harus memperhatikan itu.”

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement