Jumat 19 Nov 2010 19:15 WIB

Fenomena Turunnya Hewan Merapi Akibat Kerusakan Habitat

Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI--Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Boyolali, mengatakan, fenomena turunnya hewan di lereng Gunung Merapi akibat kerusakan habitat yang disebabkan oleh letusan Merapi. "Banyak jenis hewan di lereng Gunung Merapi yang turun karena habitatnya telah rusak akibat  letusan Merapi," kata Kepala Seksi Wilayah II Balai TNGM Boyolali, Joko Priyono, di Boyolali, Jumat.

Menurut Joko Priyono, jenis hewan Merapi yang turun gunung di antaranya, kera ekor panjang, babi hutan, dan burung, sedangkan macan di wilayah Boyolali belum ditemukan. Namun, warga setempat pascaletusan Gunung Merapi, telah menemukan jejak kotoran macan Merapi, di Desa Wonopedut, Cepogo.

Menurut Joko Priyono, pihaknya yakin macan Merapi masih ada di Boyolali, jenisnya kumbang memiliki ciri warna hitam. Selain itu, hewan babi dan kancil masih sering ditemukan di hutan Merapi, berarti macan Merapi masih ada. "Jika masih ada mangsanya di habitatnya, maka macan Merapi belum punah," katanya.

Ia menjelaskan, hewan-hewan Merapi tersebut turun karena habitat di atas sudah mengalami kerusakan, sehingga mereka mencari lingkungan cocok dan mendukung kelangsungan kehidupannya. Menurut dia, hewan sebagian besar meninggalkan ahbitatnya adalah burung, sedangkan kera tidak semuanya eksodus dampak bencana Merapi.