TANGERANG--Nasib sial harus dialami oleh Kristian Ginting , wartawan Koran Jakarta. Ia mengalami luka cukup serius akibat dipukuli oleh oknum Petugas Polsek Ciputat, Selasa (6/4).
Peristiwa itu terjadi di sekitar Pasar Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Kejadian bermula saat Kristian menanyakan kepada petugas Polsek Ciputat terkait kondisi kemacetan panjang di flyover Ciputat selama satu jam karena ada truk yang terguling.
Kristian kemudian menyarankan kepada petugas agar ada petugas lain yang berjaga sebelum Fly Over. Menurutnya, hal tersebut bertujuan agar kemacetan bisa diminimalisasi. "Saya hanya menyarankan supaya ada petugas yang berjaga sebelum fly over," ujar Kristian.
Menurut pengakuan Kristian, tidak lama kemudian ia dipukul di bagian dada oleh seorang pria yang berpakaian serba hitam dengan Handy Talky (HT) yang biasa digunakan oleh polisi. "Kamu kenapa? Kami sudah capek dari pagi," ucap Kristian menirukan pria tersebut. Lebih lanjut Kristian menceritakan, pria tersebut malah mengancam untuk membunuh dirinya.
Derita Kristian belum berakhir, pemukulan yang dialaminya berlanjut saat ia menanyakan indentitas orang yang memukulnya kepada petugas Polsek Ciputat. "Saya tanya petugas siapa orang tadi, tetapi Polisi tersebut mengatakan mungkin pria tersebut adalah preman," ucap Kristian. Setelah itu Kristian menanyakan kalau preman kenapa tidak ditangkap.
Belum selesai berbicara, Kristian menyambung ceritanya, tiba-tiba dari arah belakang sejumlah orang berseragam polisi memukulinya. "Saya juga diteriaki provokator," ucap kristian.
Ketika ada celah untuk meloloskan diri, Kristian langsung lari berlindung ke Polsek Ciputat yang tidak jauh dari lokasi pemukulan dan melaporkan kejadian tersebut pada petugas yang ada di tempat.
Sementara itu, Kapolsek Ciputat, Ngisa Asngari, mengakui bahwa ada anak buahnya yang melakukan tindakan pemukulan terhadap kristian Ginting tersebut. Menurutnya, kejadian tersebut hanya salah paham. "Berdasarkan laporan baik korban (Kristian) maupun petugas Polsek Ciputat dalam keadaan emosi," ucap Ngisa
Ngisa mengatakan bahwa peristiwa ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. "Kedua belah pihak sudah saling memaafkan," ucapnya.
Namun, Ngisa mengatakan bahwa dirinya akan memberikan sanksi disiplin kepada oknum polisi tersebut. "Pastinya anak buah saya akan saya berikan sanksi disiplin," jelasnya.