JAKARTA--Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jendral Polisi (Irjenpol), Wahyono, memastikan bahwa tidak ada korban tewas dalam kerusuhan antara warga Priok dengan Satpol PP dan polisi.
"Sampai laporan terakhir yang saya terima, jumlah korban luka-luka sebanyak 140 orang, dan tidak ada laporan korban tewas," ucap Wahyono kepada para wartawan di Pemkot Jakut, Rabu (14/4), malam.
Dari 140 orang korban luka-luka tersebut, Wahyono tidak menjelaskan rincian jumlah luka berat, sedang, dan ringan. Selain itu, ia juga tidak menjelaskan jumlah korban yang berasal dari Satpol PP maupun polisi dan warga.
Setelah mendapatkan laporan bahwa kondisi masih memanas, Wahyono segera meng-koordinasikan dengan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, untuk segera menghentikan rencana penertiban bangunan-bangunan yang berada di atas tanah milik Pelindo tersebut. Termasuk, makam Mbah Suro. "Karena kondisi di lapangan tidak kondusif, maka tidak mungkin penertiban dilakukan,'' jelasnya.
Lebih lanjut Wahyono mengatakan, tidak ada penertiban yang dilakukan pada malam ini. "Itu hanya isu, jika penertiban pada malam nanti akan tetap dilakukan," cetusnya.
Ketika ditanya soal evakuasi anggota Satpol PP dan polisi yang masih terjebak oleh kepungan warga, Wahyono membantah bahwa evakuasi dilakukan lewat air. "Saya belum terima laporan evakuasi seperti itu," tegasnya.
Namun, Wahyono mengatakan, bahwa evakuasi terhadap para anggota Satpol PP dan polisi tersebut dilakukan melalui teknik aman dan tertutup. Meski begitu, ia tidak bersedia menjelaskan secara terperinci tentang teknik evakuasi tersebut.
Wahyono juga menyesalkan tentang kejadian pada hari ini. Menurutnya, peristiwa tersebut sangat tidak diharapkan. Lebih lanjut, ia meminta maaf atas ketidaknyamanan warga Ibukota DKI Jakarta atas kondisi yang yang tidak diinginkan.
Wahyono juga berharap, agar masing-masing pihak segera mengendalikan diri supaya tidak mudah terpancing oleh isu-isu provokatif yang dapat menyebabkan emosi.