BEKASI--Sekitar 100-an mahasiswa melakukan aksi demo di depan PT unilever di kawasan industri Jababeka Satu kabupaten Bekasi, Kamis (6/5). Mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Nasionalis menuntut pihak perusahaan agar meminta maaf kepada para petani sawit dan mendesak perusahaan itu kembali menggunakan minyak sawit dalam negeri.
Selain itu, para mahasiswa menilai bahwa PT Unilever yang sudah berdiri di Indonesia selama 76 tahun telah menikmati dan mengeksploitasi kekayaan alam indonesia. Berdasarkan laporan LSM Green peace mahasiswa menuding pihak perusahaan sangat arogan menyetop penggunaan minyak sawit dari Indonesia dan telah menyengsarakan para petani sawit di Indonesia.
Mahasiswa juga mengajak kepada masyarakat Indonesia untuk tidak menggunakan produk-produk dari PT Unilever. ''Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, maka kami ultimatum Unilever dalam waktu 7 X 24 jam untuk segera angkat kaki dari Indonesia,'' ujar koordinator aksi, Desta.
Para mahasiswa datang dengan menggunakan lima bus metromini membawa spanduk dengan berbagai tulisan penolakan terhadap produk Unilever. Tiga mahasiswa terlihat menggunakan kostum gorila. Mereka juga melakukan aksi penggembokan pagar PT Unilever.
Sementara itu, pihak Unilever membantah tuduhan para mahasiswa. PT Unilever membeli minyak sawit dari beberapa produsen minyak sawit di Indonesia. "Pertahun perusahaan kami membeli sekitar 1 juta ton minyak sawit untuk keperluan internasional dan 65 persen kami beli dari produsen Indonesia, sisanya dari Malaysia" jelas Kepala Humas PT Unilever Indonesia, Maria D Dwianto kepada wartawan.
Maria melanjutkan bahwa pihak Unilever memang sedang menangguhkan pembelian minyak sawit dari PT Smart grup dari Sinar Mas. Penangguhan itu dilakukan sejak Desember 2009 dengan alasan pengolahan minyak sawit perusahaan tersebut dinilai tidak ramah lingkungan. "Saya tidak tahu pasti nilai tidak ramah lingkungan terletak pada pengolahan atau penanaman sawitnya yang pasti itu hasil penelitian dari Green Peace dan dua lembaga independen serta dua ahli dari IPB" tutur Maria.
Pihak Unilever juga sudah menunjuk satu lembaga independen untuk meneliti pengolahan sawit PT Smart. Maria menegaskan bahwa pihak PT Unilever membeli minyak sawit dari produsen yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Aksi berjalan tertib berkat kawalan ketat oleh ratusan petugas gabungan baik dari kepolisian, TNI, maupun kemananan, dari kawasan industri Jababebeka Kabupaten Bekasi. Para petugas juga mengamankan agar aksi ini tidak mengganggu aktivitas di dalam perusahaan maupun perusahaan lainnya di sekitar kawasan industri Jababeka.