Jumat 21 Feb 2025 19:44 WIB

Ratusan Mahasiswa Gelar Demo Tolak Efisiensi Anggaran di Sektor Pendidikan di Bandung

Pemerintah seharusnya mengutamakan pendidikan bangsa

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Bandung melakukan aksi demonstrasi menolak efisiensi anggaran di sektor pendidikan di Jalan Diponegoro, Kota Bandung di depan Gedung DPRD Jabar, Jumat (21/2/2025).
Foto: M Fauzi Ridwan
Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Bandung melakukan aksi demonstrasi menolak efisiensi anggaran di sektor pendidikan di Jalan Diponegoro, Kota Bandung di depan Gedung DPRD Jabar, Jumat (21/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Bandung melakukan aksi demonstrasi menolak efisiensi anggaran di sektor pendidikan di Jalan Diponegoro, Kota Bandung di depan Gedung DPRD Jabar, Jumat (21/2/2025). Mereka melakukan orasi, memasang spanduk penolakan di gerbang gedung serta membawa bendera.

Koordinator aksi Abdul Salam mengatakan, aliansi BEM Nusantara Jabar menggerlar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat. Ia mengatakan pihaknya menyuarakan berbagai isu yang berkembang di masyarakat Indonesia.

Baca Juga

"Kami menuntut untuk dibatalkan efisiensi anggaran untuk pendidikan dan kesehatan karena anggaran pendidikan dan kesehatan itu adalah anggaran yang paling dasar," ujar Abdul di lokasi aksi, Jumat (21/2/2025).

Ia menilai pemerintah seharusnya mengutamakan pendidikan bangsa. Sebab bangsa yang maju diawali dari kemajuan di bidang pendidikan. "Tapi kenapa ketika anggaran pendidikan dikurangi tetapi kabinet malah gemuk? Ketika anggaran pendidikan dan kesehatan dikurangi tetapi anggaran yang lain tidak dikurangi bahkan kementerian sekarang jadi gemuk," kata dia.

Ia mempertanyakan mengapa anggaran TNI dan Polri tidak dikurangi termasuk gaji menteri dan anggota DPR RI. Dengan pengurangan anggaran di pendidikan, Abdul menilai bangsa Indonesia tidak boleh menjadi pintar.

Ia pun mempersoalkan anggaran makan bergizi gratis yang menyedot banyak anggaran. Termasuk Kuliah Indonesia Pintar (KIP) yang dikurangi jatahnya. "Kami meminta kepada pemerintah untuk menghentikan efesiensi daripada anggaran pendidikan kesehatan bolehlah efesiensi yang lain," kata .

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement