REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Tuna wisma dan gelandangan di Kota Bogor akan segera disensus. Sekitar 50 orang petugas cacah jiwa Kota Bogor, secara serempak akan mendata para tunawisma dan gelandangan di kota Bogor tanggal 16 Mei 2010.
Pendataan akan dilakukan pada Minggu (16/5) sekitar pukul 00.00 WIB. Rencananya, petugas akan disebar di sejumlah titik yang menjadi tempat tunawisma dan gelandangan kumpul. Seperti di Jembatan Merah, Terminal Baranang Siang, di kolong jembatan, bantaran kali, rel kereta api, emperan toko dan rumah liar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor, Sugati, mengatakan petugas akan mendata pada malam hari. Hal ini karena pada malam hari para tuna wisma dan gelandangan sudah menetap pada satu tempat setelah bekerja kemana-mana. "Pada waktu tersebut umumnya tunawisma sedang beristirahat sehingga lebih mudah dicacah," kata Sugati, Sabtu (15/5).
Sebelum melakukan pendataan, para petugas yang akan disebar akan berkumpul di kantor BPS, Jalan Layungsari III Bogor. "Sebelumnya petugas akan briefing terlebih dahulu, baru terjun ke lapangan untuk melakukan pendataan," ujar Sugati.
Sensus Penduduk 2010 kali ini akan dilaksanakan secara de jure dan de facto. Disebut de facto, yaitu penduduk yang bertempat tinggal tidak tetap, dicatat di tempat mereka ditemui oleh petugas pada waktu pencacahan. Sensus yang dilakukan secara serempak diharapkan akan meminimalisir duplikasi data.
"Kalau pun penduduk musiman belum punya KTP, tapi ia sudah tinggal di Bogor enam bulan atau lebih, atau kurang dari enam bulan tapi berniat tinggal di Kota Bogor, maka akan didata sebagai penduduk Bogor," tutur Sugati.