REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemilik cafe dan restoran Marley, Dino Izaak menegaskan ledakan pipa gas terjadi berasal dari bagian dapur di lantai II Gedung Energy Lot/Kavling 59, Komplek SCBD, Jakarta Selatan. "Jadi ledakan itu terjadi di bagian bunquet Gedung Energy, namun berimbas ke restoran," kata Dino di lokasi kejadian, Kamis.
Dino menuturkan restoran miliknya itu belum buka saat terjadi ledakan, tetapi ada dua karyawannya yang berada di restoran, yakni Dina Mahendra (bagian keuangan) dan Micky (bagian pemasaran). Mereka tidak mengalami luka bakar.
Pemilik restoran itu menjelaskan ada pengerjaan pengujian pengapian dan saluran pipa gas di bagian dapur Gedung Energy lantai dua tersebut, namun mendadak pipa itu meledak.
Sementara itu, saksi mata, Dina Mahendra menuturkan pihaknya mendengar ledakan yang cukup besar dari arah dapur, kemudian muncul kilatan api dari atas atap ruangan dengan cepat. "Saya langsung lari meninggalkan ruangan," kata Dina seraya menambahkan dirinya bersama Micky berjarak sekitar 10 meter dari sumber ledakan.
Sebelumnya, saluran pipa gas meledak terjadi di Lantai II Gedung Niaga Energy Lot/Kav.59, Komplek SCBD, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis sekitar pukul 12.45 WIB.
Direktur Operasi Gedung Energy, Donni Desyanto, mengatakan, dugaan sementara penyebab ledakan itu akibat perubahan tekanan gas di lantai dua. Donni menuturkan, ledakan itu menyebabkan satu orang pekerja proyek pembangunan restoran mengalami luka bakar pada bagian tubuh sebelah kanan. "Kita belum mengetahui identitas korban, namun sudah dibawa ke Rumah Sakit Jakarta," ujar Donni.
Republika memperoleh laporan tiga orang luka bakar akibat ledakan tersebut dan telah dievakuasi ke rumah sakit Jakarta. Ketiga korban itu, yakni Susanto (32) dan Abdul Syukur (36) dibawa ke Rumah Sakit Jakarta, sedangkan Habibi (30) mengalami luka cukup parah sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).