REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat marak praktek pencaloan. Uchi, lelaki yang pernah dirawat karena menderita DBD ini menuturkan banyak pasien yang tidak ditampung karena masalah administrasi.
''Mereka tidak paham mengenai aturan yang diberlakukan,'' katanya pada Selasa, (3/8).
Akibatnya, calo pun memanfaatkan kesempatan itu. Pasien tersebut diharuskan membayar sejumlah uang dengan janji administrasi akan selesai. ''Tapi, uang yang masuk RS paling hanya 30 persen, sisanya masuk dompet pribadi,'' keluhnya.
Menurutnya, hal inilah yang membuat biaya tak terlihat perawatan di RSUD jadi membengkak. Direktur RSUD Cengkareng, dr Nur Abadi, membenarkan hal tersebut. Ia mengakui praktek pencaloan di rumah sakit sudah sering terjadi. Hanya saja, ia mengatakan pihak yang berperan di dalamnya sudah mengalami pergeseran.
Dulu, calo sering berasal dari luar rumah sakit sedangkan yang saat ini bermasalah justru berasal dari dalam lingkungan rumah sakit, meskipun mereka tidak tercatat sebagai pegawai. ''Memang ada indikasi adanya tenaga //outsourcing// yang menjadi calo,'' ungkapnya.
Inilah yang sedikit menyulitkan sanksi yang harus dikenakan pada mereka. Sebab, oknum tersebut bukan berada langsung di bawah manajemen rumah sakit. ''Kami tidak berhak memecat karena mereka terikat pada rekanan,'' jelas Nur Abadi.