Jumat 13 Aug 2010 06:34 WIB

Jalur Busway akan Dievaluasi Ulang Polda Metro Jaya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya akan mengevaluasi jalur busway guna mengantisipasi kecelakaan di lajur rawan.

"Pelaksanaannya (evaluasi) akan diatur, memang jalur busway yang rawan masih banyak," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol. Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis.

Boy menyebutkan, ada beberapa jalur busway rawan yang akan dievaluasi, yakni putaran balik, lokasi lajur yang melintang pada posisi lampu merah dan jalur lalu lintas yang padat. Boy mengatakan, jumlah kecelakaan pada jalur busway masih tinggi, tercatat sejak Januari hingga Juli 2010 mencapai 30 kasus.

Pernyataan Boy itu terkait dengan kejadian tabrakan antara busway Transjakarta Koridor IV (Pulogadung - Dukuh Atas) dengan motor di putaran balik Landmark Jalan Sultan Agung, Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Rabu (11/8).

Boy menuturkan kejadian itu berawal saat pengendara sepeda motor bernomor polisi B-6438-COL, Suheri dan anaknya berusia empat melaju lurus di Jalan Sultan Agung. Secara bersamaan, busway melaju dari samping kanan hendak belok kiri sehingga tabrakan tidak terhindarkan. "Posisi Suheri tergencet busway yang hendak belok kiri, akhirnya meningga dunia," tutur Boy.

Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pengemudi busway, Yus Sulaeman, bahkan ada kemungkinan statusnya menjadi tersangka Polda Metro Jaya juga menggelar Operasi Sterilisasi Jalur Busway sejak 2 Agustus hingga 31 Desember 2010 guna menertibkan jalur khusus angkutan massal Transjakarta itu.

Polisi menindak pelanggaran sebanyak 499 kendaraan, terdiri dari 391 unit motor, 108 unit mobil dan menyita barang bukti berupa 277 Surat Izin Mengemudi (SIM) dan 222 Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) pada Koridor I, III, V dan VI, Kamis (12/8). Sedangkan jumlah total hasil operasi sejak 2 hingga 12 Agustus 2010 mencapai 9.050 kasus, terdiri dari 7.510 unit motor, 1.540 unit mobil dan menyita barang bukti berupa 4.794 SIM, 4.256 STNK.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement