Selasa 24 Aug 2010 04:49 WIB

Isu Penculikan Anak Kembali Marak di Bogor

Rep: Wiana Paragoan / Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—Isu penculikan anak kembali marak di Bogor, Jawa Barat. Senin (23/8) dinihari, dua orang yang tidak diketahui identitasnya menjadi korban amuk massa akibat isu penculikan ini.

Keduanya dituduh warga akan menculik anak-anak di desa tersebut. Tiga hari lalu, tiga orang yang juga tidak diketahui identitasnya babak belur di keroyok massa dan satu orang yang juga tanpa identitas dikeroyok massa hingga tewas. Tindakan main hakim ini dipicu kecurigaan warga yang berlebihan terhadap isu penculikan anak.

Kapolsek Rumpin, Bogor, Kompol Sarmili, mengatakan, aksi main hakim puluhan warga di desa Cipinang, kecamatan Rumpin, kembali terjadi pasca beredarnya isu penculikan anak. “Ada isu yang beredar tentang penculikan anak yang akan diambil organ tubuhnya dan kemudian dijual kembali. Isu seperti ini membuat warga di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor resah,” kata Kompol Sarmili, Senin (23/8).

Bahkan sekarang, sambung Sarmili, sudah ada lima pria yang identitasnya tidak jelas babak belur karena dikeroyok massa. “Bahkan satu di antaranya tewas di tempat dengan luka parah pada bagian kepala,” kata dia.

Aksi main hakim pertama terjadi pada Kamis (19/8) sekitar pukul 02.00 dini hari. Saat itu korban tewas. Peristiwa kedua terjadi pada Jumat (20/8) dinihari, dua orang pun diamankan petugas dalam kondisi babak belur. Siang harinya, sekitar pukul 11.00, satu orang kembali diamankan dalam kondisi babak belur juga.

“Karena tidak ingin pria yang dituduh sebagai pelaku penculikan itu tewas, kami langsung amankan ke Polsek Rumpin. Sampai saat ini orang itu belum bisa kami mintai keterangan,” ujar Sarmili.

Sarmili mengimbau warga untuk waspada, namun jangan berlebihan. “Masyarakat harus tetap waspada menjaga anak-anaknya, namun tetap tenang dan jangan terlalu panik. Juga jangan main hakim sendiri dan bertindak anarkis,” tutur Sarmili.

Imbauan serupa disampaikan Kapolres Bogor, AKBP Tomex Kurniawan. Saat dihubungi wartawan via telepon genggamnya, ia meminta masyarakat tetap tenang dalam menyikapi isu tentang penculikan anak untuk diambil organ dalamnya. Isu ini beredar di masyarakat melalui layanan pesan singkat (SMS).

''Kami minta masyarakat jangan paranoid. Isu tersebut tidak ada. Malah sebaliknya, warga justru lebih sadis dari penculik, menganiaya orang yang belum tentu pelaku penculikan. Kalau memang ada penculikan, saya minta warga lapor polisi, begitu juga apabila ada warga baru di wilayah mereka yang mencurigakan,'' kata Tomex.

Terkait masalah ini, Tomex sudah menginstruksikan semua kapolsek untuk bekerjasama dengan camat, lurah, dan pengurus RT. Selain itu, pihaknya juga meminta warga untuk tidak main hakim sendiri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement