REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Ketua Komisi Pemilihan Umum Depok (KPU), Muhammad Hasan, mengaku dirinya bertemu dengan salah satu calon dalam Pemilukada Depok, Badrul Kamal, di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (19/8) lalu. Namun dikatakannya, pertemuan tersebut berlangsung tak sengaja.
''Betul. Saya memang bertemu. Tapi itu secara kebetulan dan tidak direncanakan. Saya sedang santai di Sahid. Tidak ada rapat khusus untuk membahas sesuatu di sana,'' kilahnya pada Republika, Rabu (25/8).
Menurut Hasan, isu pertemuan rahasia memang sengaja dibuat agar suasana politik menjadi panas. Apalagi menjelang Pemilukada. Diutarakannya, masyarakat seharusnya bisa melihat ada atau tidaknya keberpihakan dari keputusan yang dibuat pihaknya.
''Masyarakat seharusnya tak percaya begitu saja dengan isu yang berkembang. Masyarakat seharusnya melihat dari obyektif tidaknya langkah yang kami ambil. Sudah sesuai dengan aturan atau tidak,'' jelas Hasan.
Bantahan serupa juga diutarakan Badrul Kamal. Ia mengaku saat itu memang sedang mengagendakan pertemuan di Hotel Sahid. ''Saya ke sana untuk bertemu dengan orang Demokrat (partai pendukung Badrul),'' ujarnya sesaat setelah penetapan nomor urut calon di Taman Wiladatika, Cibubur, Selasa sore (24/8).
Pertemuan antara keduanya sempat menjadi polemik. Bahkan jika itu benar terjadi, baik Ketua KPU maupun calon bisa dikenai sanksi. Ketua KPU bisa dipecat dari jabatannya. Sedangkan calon terancam didiskualifikasi.
Sementara itu, Selasa sore sekitar pukul 17.00 WIB, KPU Depok melakukan pengundian nomor urut calon. Pengundian dilakukan dengan pengambilan amplop berisi nomor yang dilakukan oleh para calon. Setelah amplop di dapat, secara bersamaan para calon walikota dan wakil walikota yang maju dalam pemilukada membuka dan menunjukan nomor yang di dapat pada media.
Nomor urut pertama didapat oleh pasangan independen Gagah Sunu Sumantri dan Derry Drajat. Sementara itu, nomor urut dua diperoleh oleh Wakil Walikota Depok menjabat Yuyun Wirasaputra dan Pradi Supriatna.
Nomor urut tiga didapat oleh Walikota Depok, Hur Mahmudi Ismail dan pasangannya Idris Abdul Somad. Sedangkan nomor urut terakhir, dimiliki oleh Badrul Kamal dan Agus Suprianto.