REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Bencana alam telah melanda Kota Bogor dalam waktu sepekan ini. Selain menyebabkan kerugian materiil, bencana alam kali ini juga memakan korban jiwa.
Koordinator lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bogor, Sudarman memperkirakan, cuaca yang tidak menentu membuat kondisi lingkungan sulit untuk diprediksi. Menurut Tagana Kota Bogor terdapat puluhan titik rawan bencana yang harus diwaspadai dan antisipasi masyarakat Kota Bogor saat hujan.
Yang harus lebih waspada adalah warga yang bermukim di sekitar sungai serta tebingan. Karena kondisi medan seperti itu berpotensi terjadinya longsor dan banjir. “Kami mengimbau warga, jangan pernah lengah,” katanya Senin (30/8).
Masyarakat tidak hanya bersiaga di siang hari, namun juga pada malam hari. Upaya tersebut, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
Pada musim peralihan seperti saat ini. Sudarman meminta, masyarakat juga waspada terhadap bahaya petir dengan menjauhi daerah terbuka, baik tanah lapang maupun wilayah perairan. "Petir kerap muncul dan menyambar disertai angin kencang serta hujan, karena itu hindari daerah terbuka karena sambaran petir berpotensi mengenai benda maupun manusia yang berada di daerah terbuka," kata dia.
Hal ini, lanjut Sudarman, disebabkan posisinya lebih tinggi dibanding sekelilingnya sehingga menjadi obyek utama sambaran listrik akibat fenomena alam itu. "Jika cuaca buruk, lebih baik menghentikan segala aktivitas di daerah terbuka dan segera mencari tempat perlindungan sehingga terhindari dari ancaman sambaran petir," tutur Sudarman.
Selain petir, angin kencang juga harus diwaspadai terutama yang berkecepatan tinggi hingga mencapai kecepatan 40 knot atau setara 80 kilometer per jam atau biasa disebut puting beliung.
Namun, selain faktor alam, bencana juga dapat timbul karena masih kurang memadainya berbagai infrastruktur, seperti tembok penahan tanah atau turab hingga sistem drainase. “Jika fasilitas dan cuaca seperti ini, saya khawatir akan kembali terjadi longsor susulan,” ujar Asep (36) warga Kampung Sidangsari, Kelurahan Kebonkalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Rabu (25/8) lalu terjadi longsor di Kampung Sidangsari, Kelurahan Kebonkalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Tiga rumah hancur dan tiga warga tewas.
Daerah Potensi Rawan Bencana 2009-2010 (Data Tagana Kota Bogor)
Kecamatan Bogor Selatan
Longsor
Kelurahan Genteng, Cipaku, Kertamaya, Empang, Mulyaharja, Muarasari, Batu Tulis
Banjir
Kelurahan Cipaku, Genteng, Empang, Muarasari, Pamoyanan
Angin Puting Beliung
Kelurahan Pamoyanan dan Mulyaharja.
Kebakaran
Kelurahan Batutulis, Empang, Cikaret
Kecamatan Bogor Timur
Longsor
Kelurahan Katulampa, Sukasari dan Baranangsiang
Banjir
Kelurahan Sukasari, Baranangsiang dan Katulampa
Angin Puting Beliung
Katulampa
Kebakaran
Kelurahan Sukasari dan Baranangsiang
Kecamatan Bogor Tengah
Longsor
Kelurahan Kebonkalapa, Panaragan, Cibogor dan Sempur
Banjir
Kelurahan Sempur, Panaragan dan Kebonkalapa.
Kebakaran
Kelurahan Tegalega, Ciwaringin
Kecamatan Bogor Utara
Longsor
Kelurahan Tanahbaru, Cimahpar, Kedunghalang, dan Ciparigi
Banjir
Kelurahan Kedunghalang, Tanahbaru, Ciparigi dan Cimahpar.
Kecamatan Tanah Sareal
Longsor
Kelurahan Tanahsareal, Kencana dan Mekarwangi
Banjir
Kelurahan Kedungbadak, Kencana, Kebon Pedes, dan Tanahsareal.
Angin Puting Beliung
Kelurahan Kencana dan Mekarwangi.
Kecamatan Bogor Barat
Longsor
Kelurahan Balungbang Jaya, Pasirkuda, Gunungbatu, Curugmekar, Sindangbarang dan Semplak
Banjir
Kelurahan Cilendek Barat dan Cilendek Timur
Angin Puting Beliung
Kelurahan Semplak, Curugmekar dan Sindangbarang.
Kebakaran
Gunung Batu, Sindangbarang, Cilendek Barat