Jumat 17 Sep 2010 01:06 WIB

Sebanyak 16 Orang WNA Dideportasi Selama Lebaran

Rep: Muhammad Hafil |/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Selama arus mudik dan arus balik Lebaran, petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta mendeportasi sebanyak 16 orang warga negara asing. Pada umumnya, mereka tidak melengkapi surat-surat penting seperti paspor dan visa.

Menurut Menurut Kepala Bidang Darinsuk (Pendaratan dan Izin Masuk) dan TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta, Agus Widjaja, warga negara yang paling banyak dideportasi adalah yang berasal dari Timur Tengah. Yaitu, warga negara Syiria dan Arab Saudi.

"Warga negara Syiria yang kami deportasi sebanyak tujuh orang, sedangkan Arab Saudi tiga orang," kata Agus kepada Republika, Kamis (16/9).

Agus menyebutkan, warga negara lainnya yang dideportasi berasal dari Cina sebanyak dua orang, serta Amerika Serikat, Singapura, Azerbaizan, dan Belarusia masing-masing satu orang. Menurutnya, mereka dideportasi karena tidak bisa menunjukkan kelengkapan persyaratan seperti paspor dan visa untuk masuk ke Indonesia.

Menurut Agus, mereka langsung dipulangkan ke negaranya masing-masing oleh pihak keimigrasian bandara. Menurutnya, tindakan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.

Agus mengatakan, jumlah keseluruhan warga negara asing yang dideportasi oleh petugas imigrasi bandara sejak Januari hingga September 2010 mencapai 299 orang. Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka tidak memiliki kelengkapan administrasi masuk ke Indonesia.

Dia ntaranya adalah faktor kesengajaan di mana mereka memang betul-betul menjadi pendatang gelap ke daerah tujuan seperti Australia maupun Indonesia sendiri untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Menurutnya, faktor seperti itu disebabkan karena kondisi sosial politik di negaranya sedang kacau. "Mereka yang seperti ini umumnya menggunakan paspor dan visa palsu," kata Agus.

Faktor lainnya, sambung Agus, karena para penumpang lalai dalam mempersiapkan kelengkapan administrasi. Sehingga, mereka yang seperti ini lupa membawa segala sesuatu yang dibutuhkan seperti paspor dan visa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement