REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan-jalan ibukota, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan Polda Metro Jaya telah sepakat melakukan sterilisasi di simpul-simpul jalan. Beberapa tempat kerap menyebabkan kemacetan total dan kolong-kolong jembatan juga sering digunakan sebagai tempat berteduh para pengendara sepeda motor.
Satuan petugas (satgas) gabungan yang terdiri dari unsur Pemprov DKI dengan Polda Metro Jaya juga akan dibentuk. Satgas tersebut akan ditempatkan di setiap simpul-simpul jalan dan kolong jembatan sehingga bisa membantu kepadatan lalu lintas jalan, khususnya saat hujan terjadi.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menerangkan, pihaknya telah melakukan rapat dengan jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) DKI Jakarta untuk mencari penanganan yang tepat guna mengatasi kemacetan yang selalu terjadi saat hujan deras di Jakarta.
Salah satunya yang sudah disepakati bersama yaitu akan dibentuk Satgas untuk mengawasi dan mengatur lalu lintas di simpul-simpul yang seringkali terjadi kemacetan total serta kolong-kolong jembatan, jalan layang dan underpass. “Satgas itu bertanggung jawab untuk simpul penuh,” kata Fauzi, Jumat (5/11). Artinya, satgas ini tidak bertanggung jawab untuk kemacetan di tempat lain, tetapi satu titik yang menjadi tanggung jawabnya saja.
Tidak hanya itu, lanjut Fauzi, satgas tersebut juga akan menertibkan dan mensterilisasikan kolong-kolong jembatan penyeberangan, jalan layang, dan underpass yang seringkali digunakan pengguna sepeda motor untuk berteduh di kala hujan, sehingga mengakibatkan kemacetan. “Jadi sebelum itu dipakai sebagai tempat berteduh oleh para pengendara sepeda motor, sudah ada petugas yang bertanggung jawab untuk mensterilkan kawasan tersebut,” urainya.
Satgas juga akan menertibkan parkir-parkir liar yang seringkali menimbulkan kemacetan. Bagi kendaraan yang memarkirkan kendaraan di area parkir ilegal akan dikenakan sanksi berupa tilang. Memang hal itu masih dalam proses untuk menentukan detail teknis pelaksanaannya. Namun secara prinsip, rencana tersebut sudah disepakati dengan Dirlantas Polda Metro Jaya yang baru, Kombes Royke Lumawa.
Terkait pengaturan jam masuk dan pulang kerja, Fauzi mengatakan, pihaknya juga sedang mengkaji penyesuaian jam kerja untuk mengatasi kepadatan lalu lintas. Ia mengklaim penyesuaian jam sekolah di awal tahun ternyata memberikan efeknya cukup tinggi. Namun, untuk pengaturan jam kerja, masih dinilainya masih cukup rumit. “Secara teoritis penyesuian jam masuk kerja dapat dipraktikkan untuk memecahkan konsentrasi kemacetan lalu lintas,” jelasnya.