REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Komplek Permata Jalan Mutiara RW 7, Kelurahan Kedaung Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, terlihat tidak seperti hari biasanya. Tampak kumpulan ibu rumah tangga di komplek yang dikenal dengan Kampung Ambon itu sedang asyik memasak dan membuat beberapa kudapan manis.
Mereka asyik mengaduk adonan kue dan memasak bahan-bahan makanan cepat saji. Setelah matang adonan tersebut langsung dihidangkan dan dicicipi. Kegiatan tersebut adalah bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN). Komplek tersebut adalah satu-satunya kampung binaan BNN di Jakarta.
"Komplek ini sudah setahun menjadi kampung binaan BNN, kami lakukan pencegahan, pendekatan, lalu pemberdayaan," ujar Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN, Hidayat Fabanyo, di sela acara tersebut, Rabu (24/11).
Ningsih, salah satu peserta binaan mengaku senang mendapat pelatihan memasak. Nantinya, ilmu yang nantinya didapat akan dijadikan sebagai bekal untuk usaha. "Nanti kalau ada modal, saya mau buka usaha untuk tambahan biaya keluarga," ujarnya sambil mengaduk adonan.
Sekretaris Badan Narkotika Nasional Kota Jakarta Barat, Suhardin mengatakan, Kampung Ambon termasuk dalam zona merah peredaran dan penggunaan narkoba. Awalnya, sulit untuk masuk dalam komplek tersebut, namun setelah dilakukan pendekatan dan kerjasama dengan aparat terkait, pihak BNN dan BNNK, Kampung Ambon bisa menjadikan kampung binaan. "Zona merah ada tiga di Jakarta Barat, Kampung Ambon, Taman sari, dan Kota Bambu," kata dia.
Ketiga zona merah tersebut, kata Hidayat, adalah pemukiman padat penduduk. ''Sehingga peredaran dan penggunaan narkoba di wilayah itu harus terus ditekan,'' tegasnya.