Selasa 14 Dec 2010 07:07 WIB

Sekeluarga Mengeroyok Kakak Ipar Hingga Tewas

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Nahas menimpa Kemi, 60 tahun, warga Kampung Ciagel, Desa Mompok, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang,  Banten. Dia dikeroyok empat adik iparnya hingga tewas Senin, (13/12).

Empat pelaku yang diduga melakukan pembunuhan itu yakni Agus, 38, Rasmadi, 25, Yana, 30, dan Raman, 35. Keempat pelaku yang diduga melakukan pembunuhan itu masih dalam pengejaran polisi. Mereka mengeroyok korban karena tidak terima orang tua mereka, Rinah, 65 tahun, dimarahi oleh korban.

Peristiwa pengeroyokan hingga tewas ini terjadi, saat Rinah, mengaku kesal karena telah dimarahi oleh menantunya, lantaran Rinah memarahi anak korban yang tidak lain adalah cucunya sendiri.

Tidak terima dimarahi oleh menantunya, Rinah kemudian menceritakan peristiwa itu kepada anaknya, yaitu Agus, Rasmadi, Yana, dan Raman. Keempat anaknya yang mendengar pengaduan dari orang tuanya tersebut, langsung emosi dan mendatangi rumah Kemi yang tidak jauh dari rumah mertuanya itu.

Setelah bertemu, Kemi dan empat iparnya langsung terlibat cekcok mulut hingga terjadi aksi pengeroyokan. Saat pengeroyokan itu, Kemi langsung tersungkur setelah kepalanya dihujani pukulan dan sabetan senjata tajam.

Mengetahui korban tersungkur dan tidak berdaya, keempat ipar korban langsung melarikan diri. Istri korban bernama Siti yang mendengar suaminya mengerang kesakitan langsung ke luar rumah dan berteriak minta minta tolong.

Warga yang mendengar teriakan korban langsung ke luar dan memberi pertolongan dengan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serang. Namun setelah menjalani perawatan, nyawa korban tidak berhasil diselamatkan.

Kapolsek Cikeusal, AKP Caswan, mengatakan masih mendalami motif dibalik aksi pengeroyokan itu. “Keterangan sementara yang kami dapat dari saksi-saksi, pelaku kesal lantaran orang tuanya dimarahi,” kata Caswan.

Menurut Caswan, berdasarkan hasil visum yang dilakukan Unit Identifikasi Polres Serang, terdapat luka robek pada bagian jari tangan kanan, pelipis, serta kepala. Bahkan dari telinga kiri juga mengeluarkan darah. “Untuk mengetahui penyebab tewasnya korban, kita masih menunggu hasil otopsi tim dokter forensik RSUD Serang,” kata Caswan.

Kanit Reskrim, Aipda Dindin, menambahkan peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (12/12) sekitar pukul 23.00 WIB. “Kejadiannya malam-malam dan korban tewas pada Senin (13/12) sekitar pukul 01.30 WIB,” ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement