REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono meminta maaf kepada masyarakat terkait pengoperasian tranjakarta koridor IX (Pinangranti-Pluit) dan koridor X (Cililitan-Tanjung Priuk). Sebab, setelah peresmian pada akhir Desember 2010, pelayanan masih belum baik.
Alasannya, jalur transjakarta belum steril, belum semua bus gandeng Transjakarta dioperasikan, dan kurangnya kesiapan petugas di halte, depo, hingga operatornya. “Karena masih baru, banyak petugas yang masih ragu-ragu,” katanya pada Selasa, (4/1). Akibatnya, system informasi kurang baik serta jarak waktu tempuh (headway) antar bus menjadi lebih lama dari yang ditargetkan.
Untuk koridor X, permasalahan utamanya adalah belum semua bus gandeng dioperasikan. Padahal, koridor ini hanya dilayani jenis bus tersebut dengan jumlah 17 bus gandeng. Hingga saat ini, baru ada lima bus gandeng yang dipakai.
Diperkirakan, butuh waktu dua minggu untuk jalur dua koridor ini benar-benar bisa optimal dioperasikan. Pris mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian yang di beberapa titik sudah mulai dijaga. “Kira-kira pekan ketiga Januari semua bus gandeng di koridor X dioperasikan seluruhnya,” katanya.