REPUBLIKA.CO.ID,SEMANGGI--Tawuran yang belakangan semakin sering terjadi di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat menimbulkan tanda tanya. Spekulasi pun berkembang mengenai penyebab aksi tawuran termasuk kemungkinan rekayasa di baliknya.
Namun, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Sutarman dengan tegas membantahnya. Menurutnya tawuran yang terjadi murni tanpa campur tangan pihak mana pun. "Spontanitas karena warga sudah terbiasa dengan kondisi itu," katanya.
Sutarman mengatakan, pihaknya sudah melakukan segala upaya yang bisa diambil untuk mencegah dan menanggulangi hal itu. Polisi sudah melakukan imbauan, tindakan hingga menginisiasi perdamaian. Tapi, hasilnya nihil.
Ia menambahkan, tawuran memang sejak dulu kerap terjadi di Johar Baru. Upaya polisi menurutnya sudah maksimal. "Masyarakat maunya tawuran kita harus bagaimana kita?" kata dia kehabisan akal.
Tawuran kembali pecah di Johar Baru, Kamis (3/2). Insiden itu berlangsung di Jalan Baladewa Raya. Sedangkan beberapa pekan lalu tawuran terjadi di Jalan T. Sebelumnya, Camat Johar baru, Marsigit menduga bandar narkoba menghasut warga hingga pecah tawuran. Ia menilai mereka sengaja menciptakan suasana ricuh di wilayahnya.
Ke depan, kata Sutarman, pihaknya akan menggandeng seluruh pihak yang memiliki akses ke masyarakat. Ia mengharapkan langkah itu bisa menyadarkan warga. Sutarman menutup kemungkinan didirikannya pos polisi di lokasi rawan tawuran.
Sebab, personel yang ada jumlahnya sangat terbatas. Namun, ia menjanjikan pengawasan khusus di titik rawan. "Patroli tiap hari kita adakan di sana," tandasnya.