REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pemerintah dan aparat penegak hukum diminta menelisik lebih jauh kemungkinan ‘penunggangan’ di balik bentrok Cikeusik, Temanggung, dan Pasuruan. Selain motif yang relatif mirip, waktu kejadian yang berdekatan menjadi pertimbangan.
‘’Ada tiga kasus yang berdekatan ini tampaknya Pemerintah dan aparat harus meneliti lebih jauh apakah ada yang mendesain isu (terkait) kerukunan ini untuk kepentingan tertentu,” ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ahmad Zainuddin, saat dihubungi melalui telepon, Rabu (16/2).
Ahamad menilai tidak tertutup kemungkinan ada upaya pengalihan isu. Atau, kemungkinan ada kepentingan lain di balik rangkaian peristiwa kerusuhan tersebut.
‘’Selama ini kan relatif tenang dan tak meledak. Harus diungkap apakah ada desainernya, apapun motifnya,’’ tegas Ahmad.
Isu pembelaan terhadap minoritas yang tak mendapat keadilan, tambah dia, juga harus dicermati. Karena, Indonesia merupakan salah satu negara yang bisa dikatakan sangat bebas terkait isu minoritas dan minim pendiskreditan. ‘’Kecuali untuk masalah yang mereka kurang komitmen dengan kesepakatan atau ada masalah hubungan sosial yang kurang baik,’’ kata dia.