REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI) meneguhkan komitmen memberdayakan masyarakat akar rumput. Karenanya, ICMI konsisten dengan visi dan misi sebagai organisasi kemasyarakatan non politis. Demikian disampaikan oleh Ketua Presidium ICMI, Ilham A Habibie.
“Kita bukan platform, tapi ormas guna memberdayakan rakyat dan umat,” kata dia dalam jumpa pers pengukuhan kepengurusan pusat ICMI periode 2010-2015, Rabu (2/3), di Jakarta.
Ilham mengatakan program pemberdayaan akar rumput tersebut terutama di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, serta ketercapaian Millenium Development Goals (MDG). Program-program ini memerlukan penerapan iptek tepat guna yang diimbangi oleh etika dan moral berdasarkan imtak yang kuat. Karenanya, dalam lima tahun mendatang, program-program ICMI tetap berlandaskan dasar pokok ICMI, yakni Imtak dan Iptek.
Di antara program yang kini digarap ICMI adalah program iMasjid, yang merupakan upaya revitalitasi peran masid dalam pemberdayaan umat. Program ini kerja sama dengan BAZNAS, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Badan Wakaf Indonesia, dan KSU Khairu Ummah. Selain itu, untuk program pelatihan kepemimpinan dan pelatihan manajemen sumberdaya manusia, ICMI bekerjasama dengan The ESQ Way 165.
Presidium ICMI, Priyo Budi Santoso, mengatakan ICMI tidak akan berpolitik praktis dalam artian memperebutkan kekuasaan. Tetapi, bukan berarti ICMI alergi politik.
Ia mengatakan, 854 pengurus yang dikukuhkan terdiri dari berbagai ragam latarbelakang, mulai dari akademisi, praktisi, politikus hingga para pakar lainnya. “Kita ingin konsentrasi membawa manfaat besar bagi akar rumput,”kata dia.
ICMI mengukuhkan Majelis Pengurus Pusat ICMI tahun Periode 2010-2015. Duduk sebagai Ketua Dewan Kehormatan adalah BJ Habibe, Ketua Dewn Penasehat Jimly Asshiddiqie, dan Ketua Dewan Pakar Hatta Rajasa. Terpilih sebagai Sekjen Muhammad Taufiq dan bendahara umum S Uno.