Sabtu 08 May 2010 04:29 WIB

Lagi, Tujuh Orang Tewas Akibat Pesta Miras

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Endro Yuwanto
Miras kembali menelan korban jiwa.
Miras kembali menelan korban jiwa.

CIREBON--Minuman keras (miras) kerap menimbulkan korban jiwa. Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tujuh orang tewas dan sepuluh lainnya dirawat di rumah sakit setelah menggelar pesta miras di tiga lokasi berbeda di Kabupaten Cirebon, Jumat (7/5).

Peristiwa pertama terjadi di Desa Jemaras Lor, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. Sebanyak enam warga setempat, menggelar pesta miras merk mission yang dicampur dengan minuman penambah energi, Rabu (5/5), sekitar pukul 12.00 WIB.

Enam warga tersebut adalah Beni, Warseni, Suwandi, Dikin, Wadi dan Rat. Mereka menenggak minuman haram itu di depan rumah milik bibi dari Beni hingga pukul 16.00 WIB. ‘’Kami minum lima botol,’’ ujar Suwandi, warga Blok 3 RT 14 RW 03, Desa Jemaras Lor.

Menurut Suwandi, pesta miras itu sengaja dilakukan sebagai pelepas lelah. Pasalnya, mereka baru saja selesai bekerja memanen padi.

Pada Rabu (5/5) malam usai pesta miras, kedua kakak kandung Suwandi, yakni Beni (33 tahun) dan Warseni (30), mengalami muntah-muntah. Selain itu, mereka pun mengeluhkan pusing yang hebat. Karenanya, pada Kamis (6/5) sore, pihak keluarga membawa keduanya ke RSUD Arjawinangun.

Namun, setelah sempat menjalani perawatan, nyawa kedua kakak beradik itu tidak terselamatkan. Beni meninggal pada Kamis (6/5) sekitar pukul 18.30 WIB, sedangkan Warseni meninggal pada Kamis (6/5) sekitar pukul 22.00 WIB.

Sementara itu, peristiwa kedua terjadi di Desa Slangit, Kecamatan Klangenan, Rabu (5/5). Peristiwa di desa tersebut bermula ketika diadakannya hiburan organ tunggal selama 24 jam. Saat itu, sekelompok pemuda membeli minuman keras jenis mansion yang dicampur dengan anggur kolesom.

Setelah pesta miras selesai, Kamis (6/5), sebanyak empat pemuda yang ikut pesta miras mengalami muntah-muntah. Keempat pemuda tersebut adalah Syarif bin Kartoni (29) dan Buniri bin Senija. Keduanya warga Blok 4 RT 14 RW 07 Desa Slangit, serta Saptori (25) dan Warsadi (25), keduanya warga Desa Kreyo.

Mereka kemudian dibawa ke RSUD Arjawinangun. Namun, nyawa mereka akhirnya tidak tertolong. Mereka kemudian dimakamkan pihak keluarga masing-masing, Jumat (7/5).

Pesta miras yang menelan korban jiwa juga terjadi di Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun. Di desa tersebut, miras menyebabkan seorang warga setempat, Bukhori (18), meninggal dunia.

Salah seorang teman Bukhori yang bernama Asep (20), menuturkan, pesta miras dilakukan di Jalan Baru, Bangodua, Kecamatan Klangenan, Rabu (5/5) sore. Menurut dia, pesta tersebut dilakukan bersama teman-temannya yang lain yang berasal dari Kecamatan Arjawinangun.

‘’Kami minum (miras) merk mission,’’ kata Asep. Dia menerangkan, miras tersebut dibeli dengan harga Rp 25 ribu per botol.

Asep menuturkan, setelah menenggak miras itu, dia mengalami sakit perut yang hebat. Karenanya, dia kemudian dibawa ke RSUD Arjawinangun dan akhirnya dirujuk ke RS Mitra Plumbon.

Asep mengaku kini kondisinya sudah lebih baik. Namun, hal itu tidak terjadi pada temannya, Bukori (18). Bukhori meninggal di RSUD Arjawinangun pada Jumat (7/5) sekitar pukul 09.45 WIB.

Hingga berita ini diturunkan, sepuluh orang korban masih dirawat di dua rumah sakit, yakni di RS Mitra Plumbon dan RSUD Arjawinangun. Di RS Mitra Plumbon, tercatat ada dua, yakni Ratono dan Asep. Sedangkan di RSUD Arjawinangun, terdapat delapan orang korban.

Kapolres Cirebon, AKBP Sufyan Syarif, membenarkan adanya tujuh warga yang tewas akibat miras. Dia mengaku telah mengamankan pedagang miras, termasuk barang buktinya. Pedagang miras bernama Casmita, asal Desa Slangit, Kecamatan Klangenan. ‘’Kami pun akan mengintensifkan razia miras,’’ tegas Sufyan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement