Jumat 02 Jul 2010 02:42 WIB

Warga Mengeluh Sulit Siasati Penghematan Jika TDL Naik

Rep: asanhaji/ Red: Ririn Sjafriani

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO--Kaum ibu dan para pedagang makanan di pinggir jalan maupun warung di kawasan Sidoarjo, Jawa Timur mengaku kesulitan untuk menyiasati penghematan pemakaian listriknya. Padahal, pemerintah baru saja menaikkan tarif dasar listrik (TDL).

"Aduh, kalau tarif dasar listrik  naik, bisa tambah susah. Sebab, sudah tak mungkin melakukan penghematan lagi,’’ kata Imraatul Hasan, pedagang peracangan di kawasan Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sidoarjo, Kamis (1/7).

Berdasarkan pengalaman selama ini, tarif listrik yang harus dibayar Imraatul Hasanah setiap bulannya sekitar Rp 400 ribu.  Itu untuk rumah kediamannya. Sedangkan di tempa usahanya, dia harus mengeluarkan uang untuk listrik itu sekitar Rp 200 ribu pe bulan.

Dia menjelaskan bahwa untuk rumahnya yang menghabiskan anggaran Rp 400 ribu per bulan itu pemakaiannya normal-normal saja. Energi listrik yang dimanfaatkan untuk kulkas, AC, kipas angin, televisi, seterika,  lampu penerangan dan lain-lain.

Sedangkan di tempat usahanya, energi listrik yang menghabiskan Rp 200 ribu per bulan dimanfaatkan untuk lampu penerangan dan kipas saja. "Kalau melakukan penghematan lagi, dengan mematikan lampu saya yakin itu tidak mungkin,’’ katanya.

Hal senada juga diungkapkan Musrinah, warga di sekitar Pasar Tulangan yang mengeluh kehidupannya akan semakin susah. Alasannya, dengan TDL naik, dia berkeyakinan  barang-barang kebutuhan lainnya bakal ikutan naik. Bahkan, sekarang saja harga barang kebutuhan dikatakan sudah mengalami kenaikan seperti beras, telor, daging, minyak goreng dan lain sebagainya.

Apalagi, tak lama lagi akan memasuki bulan Ramadhan dan hari raya idul fitri atau lebaran yang disambung dengan hari raya Natal dan Tahun Baru.

Selain itu, saat ini musim anak-anak masuk sekolah. Semua orang tua yang memiliki anak untuk menlanjutkan sekolah membutuhkan biaya besar. Sementara, pendapatan sehari-hari kebanyakan orang tetap, bahkan cenderung menurun. Namun, biaya hidup yang harus dikeluarkan bertambah terus.

"Jadi percuma, kalau listrik naik kita lakukan penghematan dengan berbagai cara. Sebab, barang kebutuhan lainnya ikut naik,’’ tegas Mursinah yang diamini pedagang lainnya di pasar Tulangan itu.

Para pedagang usaha kecil menengah (UKM) maupun ibu rumah tangga di kawasan Sidoarjo berharap pemerintah tidak menaikkan TDL. Sehingga, tidak berpengaruh pada barang kebutuhan lainnya. Bahkan, tidak semakin membebani  kehidupan rakyat yang semakin sengsara dan hidup dalam kesulitan

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement