Jumat 23 Jul 2010 03:32 WIB

Tabung Gas Elpiji Palsu Beredar di Yogya

Rep: Yulianingsih/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Tabung gas elpiji 3 kg palsu beredar di beberapa wilayah di Yogyakarta. Tim pemantau dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta menemukan sedikitnya tujuh tabung gas elpiji palsu ukuran 3 kg di dua pangkalan penjualan gas di Kota Yogyakarta pada Jumat (16/7) lalu.

"Kami memang melakukan pengecekan lapangan di dua wilayah yaitu di Kecamatan Umbulharjo dan Kotagede. Hasilnya ada tujuh tabung palsu yang kita temukan," papar Kabid Perdagangan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto, Kamis (22/7).

Ketujuh tabung gas palsu itu ditemukan di Pangkalan PT Sidorahayu Umbulharjo sebanyak tiga tabung dan di Pangkalan PT Budiharjo Kotagede sebanyak dua tabung serta dua tabung lagi ditemukan pada seorang pengecer yang tengah menukar tabung di pangkalan tersebut. Ketujuh tabung gas palsu itu saat ini masih dititipkan di pangkalan tersebut.

Menurut dia, tabung gas palsu tersebut sulit untuk dibedakan dengan tabung gas asli. Pasalnya, tabung gas palsu itu pun juga memiliki nomor register dan cap Standar Nasional Indonesia (SNI) yang sama dengan tabung gas asli. Bedanya, tabung gas palsu warna catnya lebih menyala dan halus, sedangkan tabung gas asli warna catnya agak buram dan tabungnya berkarat.

"Tabung gas palsu terbuat dari galvanis (bahan pembuat pipa) dan bukan dari besi sehingga terlihat lebih halus tidak kasar seperti tabung gas asli," tambahnya. Selain itu las-lasan atau sambungan pada tabung gas palsu tidak merata beda dnegan sambungan pada tabung gas asli. Daya denting tabung gas palsu lebih nyaring dibandingkan tabung gas asli.

Wakil Ketua Hiswana Migas DIY, Siswanto, tidak menampik adanya peredaran tabung gas palsu di wilayah DIY termausk di Yogyakarta. Ia menduga, tabung gas palsu tersebut diindikasikan berasal dari rekanan Pertamina yang tidak mau rugi jika produknya tidak lolos seleksi atau perusahaan asing yang kalah tender.

Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta, Widiyantoro, menduga masih banyak tabung elpiji yang tidak layak pakai, baik itu palsu maupun rusak, beredar di Yogyakarta. “Asumsinya, jika di dua pangkalan saja ditemukan tujuh tabung palsu maka jika melihat jumlah pangkalan di Kota Yogyakarta yang mencapai 525 pangkalan maka akan ditemukan lebih banyak lagi tabung yang tidak layak pakai,” ujarnya. Widiyantoro mengatakan Pertamina harus bertanggungjawab untuk segera memusnahkan tabung-tabung tidak layak pakai yang telah ditarik.

Sementara itu Heppy Wulansari, asisten manajer External Relation Pemasaran BBM Retail Region IV Pertamina mengatakan, pihaknya bersama dengan Hiswana Migas DPD IV Jateng dan DIY akan melaksanakan resosialisasi penggunaan LPG 3 kg secara serentak di 24 kota/kabupaten wilayah Jateng dan DIY pada Senin (12/7). Di DIY sendiri resosialisasi itu akna dilakukan di Gedung PT Madukismo, Bantul.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement