REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG KIDUL--Jumlah warga miskin di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2009 mencapai 74,7 ribu jiwa, kata Wakil Bupati Gunung Kidul, Hj Badingah di Wonosari,Rabu. "Penyebab kemiskinan warga di wilayah Kabupaten Gunung Kidul di antaranya bersifat alamiah, budaya, struktural dan institusional," katanya.
Dia mengatakan kemiskinan dengan alasan budaya karena sebagian masyarakat di daerah ini menganggap orang miskin memiliki sifat pemalas sehingga berakibat peminggiran orang miskin dalam proses dan akses pembangunan.
"Sebagian masyarakat sering melihat orang miskin karena sifat malas, sehingga keberadaan orang miskin sering dikesampingkan dalam proses pembangunan dan akses fasilitas yang disediakan pemerintah, padahal bisa saja disebabkan secara institusional berupa kebijakan pemerintah yang belum menjangkau mereka ," katanya.
Menurut dia jumlah warga miskin di Dunung Kidul terbanyak berada di wilayah Kecamatan Karangmojo yang mencapai 6,5 ribu jiwa, dengan karakteristik penduduk miskin ditandai rendahnya tingkat pendidikan masyarakat sehingga membatasi dalam mengakses lapangan pekerjaan. "Lapangan pekerjaan yang dapat diakses oleh penduduk miskin dengan keterbatasan tingkat pendidikan adalah sektor informal yang mampu menyerap 82,65 persen tenaga kerja dari seluruh angkatan kerja miskin di daerah itu," katanya.
Dia mengatakan percepatan pembangunan Gunung Kidul dalam penanggulangan kemiskinan diprioritaskan melalui pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta kelembagaan melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bersangkutan.
"Prioritas percepatan penanggulan kemiskinan dilakukan juga dengan memperkuat kualitas dan kuantitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ditopang dengan program pendidikan murah sebagai investasi sosial yang masih kita tunggu hasilnya," katanya.