REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA--Anak korban ledakan tabung gas mendatangi kantor sekretariat Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk bertemu langsung sekaligus meminta bantuan Wali Kota, Syarif Hidayat, Jumat.Adrian (8), korban ledakan tabung gas 3 kg, warga Kampung Burujul, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, ditemani ayah kandungnya, Apep Saepudin, tidak berhasil bertemu dengan Wali Kota yang kebetulan sedang ke luar kota.
"Karena saya butuh bantuan untuk berobat, biarkan saya dianggap mengemis juga," kata ayah kandung Adrian, Apep.Kedatangan Apep yang berprofesi sebagai tukang becak itu datang bersama anaknya menggunakan becak dengan harapan pemerintah Kota Tasikmalaya memberikan perhatian pada anaknya.
Kedatangannya itu sempat menjadi pusat perhatian seluruh pegawai pemerintah Kota Tasikmalaya. Dengan kepercayaan diri Apep meminta kepada satpam untuk bertemu dengan Wali Kota.Bahkan jika Wali Kota sedang diluar kota, Apep juga meminta untuk bertemu langsung dengan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Dede Sudrajat, namun harapan tersebut tidak dapat terwujud karena Wakil sedang tidak ada di kantornya."Demi anak, apapun saya lakukan, dengan harapan ada perhatian dari pemerintah," katanya.
Meskipun tidak dapat bertemu dengan Wali Kota Tasikmalaya, akhirnya Apep diterima Asda II bidang ekonomi dan pembangunan Edy Sumardi, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Agus Murtado dan Kasi Pelayanan Konsumen KUKM Perindag, Odang Saepudin.
Perwakilan pemerintah Kota Tasikmalaya itu, setelah melakukan dialog dan menceritakan berbagai keluhan yang dialami Adrian, akhirnya memutuskan akan memberikan bantuan kepada Adrian.Rencana memberikan bantuan itu, pihak perwakilan pemerintah kota menyarankan Apep menuliskan surat permohonan permintaan bantuan yang ditujukan kepada pemerintah kota dengan rujukan bidang kesra.
Sementara itu, Kabag Kesra, Agus Murtado yang menerima surat permohonan itu, berjanji secepatnya membantu biaya dan kebutuhan pengobatan Adrian sebagai korban ledakan tabung gas."Secepatnya akan cair, berapa jumlah bantuannya kami belum bisa menyebutkan," katanya.
Sementara itu sebelumnya Apep dan anaknya, mendatangi PT Pertamina Tasikmalaya untuk menyerahkan kwitansi sebagai bukti selama pengobatan anaknya kepada Pertamina."Kalau saya datang ke Pertamina itu, karena permintaan Pertamina," katanya.
Sementara itu, Adrian menjadi korban ledakan tabung gas yang terjadi pertengahan Juni 2010 ketika bersama seorang temannya bermain di rumah kontrakan tiba-tiba tabung gas meledak.Teman Adrian, Ardiansah (7) siswa kelas I SD 4 Nagarasari, Tasikmalaya terpaksa dilarikan ke rumah sakit, hingga pasca perawatan, dua anak itu masih membutuhkan perawatan medis akibat luka bakar di sekujur tubuhnya.