REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL--Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menganggap pelantikan Bupati Bantul terpilih, Hj Sri Suryawidati, sebagai peristiwa penting karena inilah kali pertama propinsi yang dipimpinnya itu memiliki seorang bupati perempuan.
''Dengan Bupati perempuan, saya berharap kebijakan pengarusutamakan gender dalam pembangunan pada periode ini akan memperoleh momentum perkembangannya dengan merekontruksi konsep kesetaraan ke arah keberdayaan perempuan dari sekadar pendamping pria,'' kata Sultan di Yogyakarta, Selasa (27/7).
Sultan melantik pasangan Bupati Hj Sri Suryawidati dan Wakil Bupati, Sumarno PS untuk masa kepemimpinan 2010-2015. Sri menjadi bupati menggantikan suaminya sendiri, Idham Samawi, yang telah menjadi bupati di Bantul selama dua periode. Saat acara prosesi pelantikan yang digelar di Gedung Parasamya, d depan Gedung DPRD Bantul, sekitar 300 meter dari tempat pelantikan, sejumlah 30 aktivis Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) menggelar demo.
Mereka hanya bisa berorasi di depan Gedung DPRD, dan tak dapat mendekati Komplek Pemkab Bantul, karena tempat ini dijaga ratusan polisi dan petugas dari TNI-AD, serta Satpol PP.
Dalam sambutan pelantikannya, Sultan mengingatkan, pemimpin seperti bupati dan wakilnya harus mempunyia komitmen yang jelas untuk menyejahterakan warganya. Dia meminta agar bupati dan wakil bupati baru ini berusaha mewujudkan janji-janjinya saat berkampanye dulu. Katanya, semua janji dalam kampanye tersebut harus dibayar dengan pengabdian dan totalitas dalam menata pembangunan wilayahnya.
''Pemenang harus mengingat ulang janji-janjinya dalam kampanye. Ini penting agar masa yang akan datang rakyat lebih percaya terhadap bentuk pemilihan langsung karena ternyata pemimpin yang dipilihnya memiliki satu kata dengan perbuatannya,'' tandasnya.