REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Pemerintah berencana menjadikan Kota Yogyakarta dan Solo sebagai contoh proyek integrasi moda transportasi, seperti kereta api dan kapal terbang.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, program integrasi moda transportasi ini bermula dari inisiatif kedua pemerintah tersebut. Kementerian Perhubungan, kata dia, hanya memberikan technical assistant.
"Ini sebagai contoh bahwa keterpaduan moda transportasi itu bisa dilakukan," ujarnya dalam diskusi Pembangunan Infrastruktur Forum Wartawan Keuangan dan Moneter (Forkem), di Anyer, Banten, Sabtu malam (31/7).
Bambang mencontohkan, penumpang yang turun di Bandara Adisucipto (Yogyakarta) akan bisa memilih, menggunakan layanan bus Trans Jogja atau Kereta Prambanan Express, jika ingin menuju ke Solo.
Selain integrasi fisik, keterpaduan itu juga dikembangkan pada integrasi jadwal dan tiket. Kemudian melibatkan tiga operator yakni Trans Batik Jogja, Trans Batik Solo, dan Kereta Api Indonesia.
Ke depan, lanjut Bambang, beberapa kota besar yang memiliki intensitas tinggi dalam arus transportasinya juga akan dikembang integrasi moda transportasi. "Kami akan fokus ke kota-kota besar," katanya.
Sayangnya, Bambang belum menjelaskan kota-kota mana saja yang difokuskan untuk pengembangan integrasi moda transportasi tersebut. "Nanti kami lihat di kuartal keempat," tegasnya.