Selasa 03 Aug 2010 04:35 WIB

Banten Larang Alih Fungsi Sawah

Rep: ismail lazarde/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Gubernur Banten, Ratu Atus Chosiyah, mengatakan, daerahnya akan mempertahankan areal sawah yang ada agar tidak berubah fungsi menjadi bangunan lainnya. Oleh karena itu Pemprov Banten melarang alih fungsi sawah menjadi lahan lainnya.

''Melalui perda-perda tata ruang di kabupaten/kota yang ada, kami akan pertahankan sawah yang ada, kalau dilanggar itu kriminal dan ada sanksi pidananya,” ujar Ratu Atut di sela-sela panen raya padi hibrida di Tangerang, Senin (2/8).

Menurut Ratu Atut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mutakhir, Banten dengan luas wilayah 862,1 ribu hektare mempunyai areal sawah mencapai 238 ribu hektare. Sawah-sawah tersebut terdiri dari sawah irigasi dan nonirigasi. “Kebanyakan terdapat di kota dan kabupaten Tangerang, Serang, dan Tengerang Selatan,” imbuh Ratu Atut.

Proteksi areal sawah yang dilakukan Pemprov Banten, kata Atut, bukan semata ‘pemaksaan’ atas hak dasar kepemilikan lahan para petani. Agar para pemilik lahan juga tidak tergoda untuk mengkonversi lahan mereka menjadi perumahan atau industri, Pemprov Banten memberikan sejumlah insentif berupa pembebasan/keringanan pajak tanah sawah dan jenis bantuan-bantuan lainnya.

Pemprov Banten juga mendorong para penyuluh, baik penyuluh Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Tenaga Harian Lepas (THL) yang belum menjadi PNS. Untuk para THL, Ratu Atut melanjutkan, mulai Agustus sampai Desember 2010 pemda akan memberikan tambahan upah atau insentif sebesar Rp 300 ribu per bulan per orang.

“Ada 1.025 THL termasuk tenaga medis dan PPOPT (Petugas Pengawas Organisme Pengganggu Tanaman, red) yang kita usulkan mendapat insentif Rp 300 ribu per bulan mulai Agustus tahun ini,” jelas Ratu Atut.

Dikatakan, pada tahun 2010 ini, Banten terus mempertahankan capaian swasembada produksi padi bagi daerahnya. Dengan jumlah penduduk 10,6 juta jiwa, kata Atut, Banten berhasil memproduksi 1,890 juta ton Gabah Kering Panen (GKP). Produktivitas GKP Banten 2010 meningkat 2,52 persen dibandingkan produksi tahun 2009 yang mencapai 1,840 juta ton.

“Ini angka produksi yang bagus sampai saat ini, kami menargetkan produksinya bisa sampai 2 juta ton sampai Desember mendatang,” ucap Ratu Atut.

Dengan angka produksi sebesar itu, lanjut Atut, Banten diperkirakan memberikan kontribusi sebesar 2,92 persen terhadap produksi padi nasional. “Bertahap kami akan memberikan kontribusi padi sampai lima persen dari produksi padi nasional,” tandas Ratu Atut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement